Meminimalisir Kesalahan Elementer dalam Penulisan Berita


Edisi 2 Wawasan Jurnalistik, Senin, 26 Februari 2024 tentang Pengetahuan Bahasa Wartawan 



Foto, illustrasi sebuah media cetak.  

Pengantar: 

Media online NuansaBaru.ID dengan tagline, "Geliat Informasi Indonesia" terus berbenah. Media berbadan hukum dari Menkum HAM R.I. ini berada di bawah payung perusahaan media PT HIKMAH PRODUCTION. Eksis dengan motto, "Berbasis regional, berwawasan nasional dan global". 

Mulai edisi Februari 2024 serangkaian momentum Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2024, media ini membuka ruang dengan label Wawasan Jurnalistik. Ruang ini disajikan dalam bentuk artikel dan setiap edisi memuat pembahasan seputar jurnalistik. 

Ruang ini dimunculkan spesial untuk wartawan  NuansaBaru.ID dan diharapkan menjadi ajang diskusi dan interaksi kalangan internal kru media ini di mana pun berada.  

Sebagai lanjutan dari pembahasan edisi 1 (pertama), yang terbuplikasi 12 Februari 2024, pada edisi ke-2 (kedua), Senin 19 Februari 2024 akan ditampilkan seperti berikut ini. (Redaksi).


NuansaBaru.ID, REDAKSI Sebagai illustrasi disajikan sebuah berita peristiwa yang dijadikan acuan untuk dicermati. Berita tersebut ditemukan kesalahan-kesalahan elementer yang kesannya relatif kecil (enteng) dan terkadang tak dihiraukan. 

Entah itu ada unsur kesengajaan karena diburu deadline untuk memenangkan persaingan cepat tayang, ataukah memang ketidaktahuan pewarta yang menulis berita tentang kaidah bahasa yang berlaku. Termasuk, kemungkinannya ketika meng-copy paste sebuah rilis atau informasi tertulis dan tak menghiraukan kalau ada kesalahan penulisannya. 

Untuk itulah para calon wartawan atau wartawan resmi media ini diharapkan menyadari hal itu. Sekaligus kalian diminta berupaya meminimalisir dan menekan sekecil mungkin kesalahan-kesalahan elementer tersebut dalam menulis berita.

Illustrasi yang dimaksudkan, sebuah berita khayalan (tidak terjadi sebenarnya) dipaparkan berikut ini.

Di Tabrak Lari Pemotor Ninja, Pejalan Di Ahmad Yani Makassar Patah Kaki Kanannya 

MAKASSAR - Seorang pengendara motor 'Ninja', sebut saja A, menabrak lari pejalan kaki di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Makassar. Kejadiannya, Jumat, (23/2-2024), sekira pukul 14.30 WITA siang. Akibatnya, korban yang bernama B menderita luka berat dan patah kaki kananya. Dalam waktu sesaat korban di kerumuni warga dilokasi.

Saksi mata seorang warga yang mengaku bernama C, (45 tahun), disekitar kerumunan warga mengungkapkan, pemotornya menggunakan motor Ninja warna hijau daun. Pengendara motor memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan lengah menghiraukan pejalan kaki. 

"Iye, saya lihat, Pak. Pakai motor Ninja warna hijau daun, knalpot brong dan ngebut lagi", aku C, saksi mata dilokasi saat kejadian.

Imbas dari kasus tabrakan yang terjadi dijantung kota metro Makassar tersebut, sejumlah jalan yang terakses dekat dengan Jalan Ahmad Yani terjadi kemacetan.

Di antaranya, Jalan Irian, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cokroaminoto dan Jalan Bulusaraung. Di sekitar traffic light persimpangan Jalan Ahmad Yani, Cokroaminoto, Bulusaraung dan Sudirman, kendaraan menumpuk.  

Kasat Lantas Polrestabes Makassar D dan sejumlah pesonelnya pun segera turun ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengevakuasi korban. 

Dilokasi yang lelaknya tak jauh dari Mapolrestabes Makassar itu, petugas mengevakuasi korban. Selain itu, sebagian dari personel Satlantas Polrestabes juga turun mengatur arus kendaraan di jalan-jalan macet tersebut.

Tak lama berselang, korban kemudian di evakuasi kerumah sakit E yang terletak dijalan Perintis Kemeredekaan, Makassar untuk di lakukan perawatan intensif. Sedangkan pelaku tabrak lari tersebut kini dalam pengejaran pihak kepolisian.

Kasat Lantas Polrestabes Makassar, D yang di mintai keterangan di TKP membenarkan terjadinya kasus tabrak lari tersebut. 

"Benar, ada tabrak lari tadi, pelakunya pakai motor Ninja. Satlantas Polrestabes Makassar segera mengidentifikasi kemudian melakukan penyelidikan dan mengejar pelakunya", Ujar Kasatlantas itu berjanji. 

Sesuai pantauan dilapangan menjelang sore, sekira 2 jam lebih pasca kejadian atau pukul 16.45 WITA, arus kendaraan diseputaran jantung kota itu baru mulai normal dan berjalan lancar kembali. (*)

Penulis/Editor: F


Sepintas, berita di atas alur beritanya runut dan sistematis, data faktualnya lumayan, diskripsi pengambaran suasananya juga cukup mengena. Bahkan ada konfirmasinya, sehingga makna dan informasinya jelas. 

Akan tetapi bila dicermati ternyata ditemukan sejumlah kesalahan-kesalahan penulisan kata dan kalimat yang selayaknya tidak perlu terjadi. Kesalahan penulisannya ada 21 (dua puluh satu) penggunaan kata dan juga tanda kutipan yang tidak benar, termasuk penulisan istilah asing.

Ironisnya, kesalahan-kesalahan tersebut tak mengubah makna berita sehingga cenderung tak dihiraukan. Bahkan, sangat mungkin sebagian wartawan juga ikut menyepelekan hal seperti itu. 

Nah, teman-teman kru media ini silakan mencoba uji kemampuan mencermati kesalahan-kesalahan penggunaan kata dan kalimat maupun penggunaan tanda kutipan dan penggunaan kata asing. Selanjutnya, Anda mencoba membenarkan yang salah.

Setelah itu, bandingkan dengan berita yang telah diedit dan diupayakan sedapat mungkin benar sesuai kaidah bahasa yang dikombinasikan dengan bahasa jurnalistik. Tentu saja sesuai versi penulis alias Redaksi NuansaBaru.ID. Semoga saja hasil editan relevansinya sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. 


Screenshoot
sebuah media cyber, Okesulsel.com,
yang diakses via android


Hasil editan dan perbaikan yang dimaksudkan seperti berikut ini. 

Ditabrak Lari Pemotor Ninja, Pejalan di Ahmad Yani Makassar Patah Kaki Kanannya  

MAKASSAR - Seorang pengendara motor 'Ninja', sebut saja A, menabrak lari pejalan kaki di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Jumat, (23/2-2024), sekira pukul 14.30 WITA siang. Akibatnya, korban yang bernama B menderita luka berat dan patah kaki kananya. Dalam waktu sesaat korban dikerumuni warga di lokasi.

Saksi mata seorang warga yang mengaku bernama C, (45 tahun), di sekitar kerumunan warga mengungkapkan, pemotornya menggunakan motor Ninja warna hijau daun. Pengendara motor memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan lengah menghiraukan pejalan kaki. 

"Iye, saya lihat, Pak. Pakai motor Ninja warna hijau daun, knalpot brong dan ngebut lagi, " aku C, saksi mata di lokasi saat kejadian.

Imbas dari kasus tabrakan yang terjadi di jantung Kota Metro Makassar tersebut, sejumlah jalan yang terakses dekat dengan Jalan Jenderal Ahmad Yani terjadi kemacetan.

Diantaranya, Jalan Irian, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cokroaminoto dan Jalan Bulusaraung. Di sekitar traffic light persimpangan Jalan Ahmad Yani, Cokroaminoto, Bulusaraung dan Sudirman kendaraan menumpuk.  

Kasat Lantas Polrestabes Makassar D dan sejumlah pesonelnya pun segera turun ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengevakuasi korban. 

Di lokasi yang lelaknya tak jauh dari Mapolrestabes Makassar itu, petugas mengevakuasi korban. Selain itu, sebagian dari personel Satlantas Polrestabes juga turun mengatur arus kendaraan di jalan-jalan macet.

Tak lama berselang, korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit E yang terletak di Jalan Perintis Kemeredekaan, Makassar untuk dilakukan perawatan intensif. Sedangkan pelaku tabrak lari tersebut kini dalam pengejaran pihak kepolisian.

Kasat Lantas Polrestabes Makassar, D yang dimintai keterangan di TKP membenarkan terjadinya kasus tabrak lari tersebut. 

"Benar, ada tabrak lari tadi, pelakunya pakai motor Ninja. Satlantas Polrestabes Makassar telah mengidentifikasi kemudian akan melakukan penyelidikan dan mengejar pelakunya, " ujar Kasatlantas itu berjanji. 

Sesuai pantauan di lapangan menjelang sore, sekira 2 jam lebih pasca kejadian atau pukul 16.45 WITA, arus kendaraan di seputaran jantung kota itu baru mulai normal dan berjalan lancar kembali. (*)

Penulis/Editor: F

Penjelasannya, kata atau tanda kutipan dan lembgunaan kata asing yang salah atau tidak tepat, ditampilkan dengan tulisan merah.  Sedangkan hasil editan dan pembetulannya ditampilkan dengan warna biru.   

Kesalahan-kesalahan dan perbaikan yang dimaksudkan, pada penulisan judul tertulis Di Tabrak (terpisah) seharusnya (yang benar) ditulis Ditabrak (serangkai, dan tertulis Di Ahmad Yani seharusnya di Ahmad Yani (kata depan di tidak perlu menggunakan huruf kapital).

Demikian juga, di alinea pertama dan kedua tertulis kata di kerumuni seharusnya dikerumuni, tertulis dilokasi seharusnya di lokasi dan seterusnya. Untuk tanda kutipan, tertulis .... lagi",  seharusnya ..... lagi," perhatikan letak koma dan koma dua di atas atau tanda kutipan yang benar. 

Identik dengan yang tertulis dari ucapan langsung Kasatlantas Polrestabes Makassar yang ujungnya tertulis pelakunya", Ujar Kasatlantas itu berjanji. Letak tanda koma dan tanda kutipnya salah dan hurup awal kata Ujar tidak perlu (salah) kalau menggunakan huruf besar. Yang benar seharusnya seperti ini, .... pelakunya, " ujar Kasatlantas itu berjanji. 

Selengkapnya, dapat dilihat semua penggunaan huruf kapital, penulisan kata dan tanda kutip yang salah tertulis merah pada berita yang belum diedit. Sedangkan semua yang benar tertulis biru pada berita hasil editan perbaikan. 

Tak bisa dipungkiri, disadari ataupun tidak disadari, acapkali dalam pemberitaan media muncul fenomena seperti itu. Melalui kajian ringkas ini diharapkan kru media ini dapat memetik manfaat dan meningkatkan wawasan.

Uraian ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis berita yang benar sesuai kaidah. Dengan demikian wartawan yang bersangkutan dapat membuat karya jurnalistik yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat. 

Penulis: ABDUL MUIN L.O  


Topik Terkait

Baca Juga :