Hasil Tudang Sipulung Terpadu di Sidrap Jadi Pedoman Musim Tanam Berikutnya

 


Nb 1

NuansaBaru.ID, SIDRAP - Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu merupakan tradisi masyarakat Kabup9aten Dudenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan dan telah menjadi agenda rutin tahunan di Bumi Nene Mallomo, julukan daerah ini.


"MTS terpadu merupakan tradisi yang dilakukan para pendahulu kita dalam menghadapi musim tanam yang akan datang," ujar Kabag Perekonomian Sidrap, Rimba Najamuddin, Kamis (18/1-2024).

Hal itu disampaikan dalam rangkaian MTS Terpadu tingkat kecamatan di Kabupaten Sidrap. Kegiatan memasuki hari keempat, dilaksanakan di Kecamatan Kulo dan Pancarijang.

Rimba menambahkan, musyawarah tudang sipulung (Bahasa Daerah Bugis yang befmwkna duduk bersama untuk berembuk -red), merupakan budaya leluhur yang dilakukan secara turun-temurung.

"Dengan harapan, semua pihak menyepakati hasil rumusan dan menjadi pedoman untuk musim yang akan datang," ucap Rimba.

Adapun MTS di dua kecamatan bertetangga tersebut berlangsung di aula kantor camat masing-masing.Tudang Sipulung dihadiri Ketua KTNA Sidrap, H. Samad, dan Koordinator POPT Kab. Sidrap dari Instalasi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian Organisme Penyakit Tanaman (IP3OPT) Tiroang, Bunyamin.

Turut hadir Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Muhammad Basri, Kabid Sarana dan Prasarana DTPHPKP (Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan) Suriyanto, Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan, Muhammad Irzul serta perwakilan Dinas PSDA.

Tampak pula para kepala desa/lurah, forkopincam, palontara (pemuka analis cuaca berdasarkan Dokumen Lontara), distributor pupuk, BPP, PPK, gapoktan serta undangan lainnya.


Nb 2

MTS, Kebijakan untuk Tingkatkan Produksi
dan Kualitasnya Dukung Swasembada Pangan

Camat Kulo, Muhammad Fasrah Nur daat membuka MTS di wilayahnya mengatakan, pelaksanaan musim tanam lalu menjadi bahan evaluasi untuk musim berikutnya.

"Evaluasi musim tanam yang lalu yang berhubungan dengan pola tanam, jadwal tanam dan ketersediaan sarana produksi, dampak perubahan iklim, serangan tikus dan hama, jaringan irigasi dan ketersediaan air dan lain-lain," terangnya.

Sementara di Kecamatan Panca Rijang, Sekretaris Camat, H. Zainal yang memimpin musyawarah berharap lahirnya kebijakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi.

"Musyawarah tudang sipulung terpadu tahun ini, diharapkan akan lahir kebijakan-kebijakan produktivitas dan kualitas untuk mengangkat produksi, dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional," harapnya.

Penulis/Editor: M. BASIR


Topik Terkait

Baca Juga :