Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pangdam XIV Hasanuddin Tegaskan, Sinergitas dan Soliditas TNI Polri, Media dan Masyarakat untuk NKRI Harga Mati

Jumat, 28 April 2023 | 10:28 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-01T12:39:38Z

Dari Konferensi Pers Pangdam XIV/Hasanuddin dan Kapolda Sulsel Soal Penyerangan Mapolres Jeneponto 



Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso. (Foto: Istime

NuansaBaru.ID, MAKASSAR - Pasca penyerangan Mapolres Jeneponto, hari itu juga Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M. Tr (Han) bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs Setyo Boedi Mompoeni Haarso, S.H., M. Hum persegera menggelar konferensi pers.

Konferensi Pers berlangsung di ruang Bina Yudha Makodam XIV Hasanuddin, Kamis malam, (27/4-2023) sekira pukul 19.40 Wita. Selain Pangdam dan Kapolda, pertemuan itu juga dihadiri sejumlah pejabat utama masing-masing institusi.

Pada kesempatan Press Conference itu Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso mengungkapkan bahwa sebelum insiden penyerangan Mapolres Jeneponto, terjadi kesalahpahaman antara 2 oknum TNI dengan 8-10 oknum polisi.

Namun, Pangdam memaparkan, kesalahpahaman tersebut belum dapat disimpulkan sebagai penyebab penyerangan Polres Jeneponto. Diungkapkannya, kesalahpahaman itu melibatkan 2 (dua) oknum TNI yang sedang cuti ke Jeneponto. Jelasnya, masing-masing dari Kodam V/Brawijaya dan Kodam XIII/Merdeka Manado. Totok Imam Santoso mengatakan kedua oknum TNI terlibat cekcok dengan oknum personel Polres Jeneponto yang berjumlah 8-10 orang.

"Mungkin rekan-rekan sudah mendengar kejadian di Kabupaten Jeneponto adanya kesalahpahaman oknum dari TNI AD yang sedang melaksanakan cuti dari Kodam V/Brawijaya dan dari Kodam XIII/Merdeka dengan oknum dari Polres Jeneponto. Kalau tidak salah dari Satreskrim (Polres Jeneponto), " ungkap Pangdam,

Menurut Pangdam, bukan dengan 1 anggota Polri tapi sekitar 8-10 orang anggota Polri dengan mengeluarkan senapan dan melakukan penembakan. 

Selengkapnya, baca juga:

* Soal Penyerangan Mopolres Jeneponto, Tim Propam Mabes Polri dan Puspom TNI Turun ke Jeneponto

* Sikapi Kasus Mapolres Jeneponto, Kapolda Sulsel Serukan Jangan Reaktif, Tetap Waspada dan Bertindak Profesional

* Mantan Aktivis H Aris Hasnawi Sampaikan,
Idealnya, TNI-Polri tak Unjuk Kekuatan


Seterusnya, Mayjen Totok Imam Santoso mengakui, POM masing-masing Kodam tersebut (Kodam V/Brawijaya dan Kodam XIII/ Merdeka Manado) sudah berada di Jeneponto. Dua oknum prajurit TNI yang terlibat masalah itu sedang diperiksa.

"Itu sudah dihadiri oleh masing-masing Komandan POM Kodam dan kita membantu memfasilitasinya. Sudah ada titik temu, jadi masing-masing diselesaikan. Diambil keterangannya dan minta waktu 2 hari setelah itu keterangannya akan disampaikan," sebut Pangdam.

Pangdam mengatakan bahwa Propam Polda Sulsel juga sudah ikut mengusut oknum polisi yang terlibat. Beliau berharap semoga hasil pemeriksaan kedua institusi dapat segera disampaikan hasilnya dalam waktu dekat.

"Saat ini Danpomdam kedua Kodam (Kodam V/ Brawijaya dan Kodam XIII/Manado) tersebut masih di Jeneponto untuk mengambil keterangan kemudian dari Polda sudah diambil alih oleh Propam dan minta tidak lama segera disampaikan," tuturnya.

Pangdam kemudian menegaskan, kendati ada kesalahpahaman antara oknum TNI dan Polri, penyerangan Mapolres Jeneponto sejauh ini tak dapat disimpulkan dilakukan oknum TNI. Totok Imam Santoso mengatakan, penyerangan tidak ada oknum TNI. 


Suasana Konferensi Pers Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso dengan Kapolda Sulsel didampingi petinggi TNI-Polri dari Kodam XIV/Hasanuddin dan Polda Sulsel. (Foto: Ist.,

Penjelasan Kapendam XIV/Hasanuddin, 
Kolonel Inf Rio Purwanto

Melengkapi keterangan Pangdam, Kepala Penerangan Kodam (Kapendàm) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwantoro, S.H., membenarkan semalam, Kamis (27/04/2023) sekitar pukul 19.40 Wita Pangdam bersama Kapolda telah melakukan Konferensi Pers terkait penyerangan Mapolres Jeneponto oleh OTK (Orang Tak Dikenal).

Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwanto mengatakan, Pangdam XIV/Hasanuddin mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum diketahui pelaku maupun motifnya, dan masih tahap penyelidikan. Dan pucuk pimpinan Kodam XIV/Hasanuddin tidak tinggal diam. Demikian dilansir IntelijenNews.

Dikatakan, Kodam XIV/Hasanuddin bersama instansi terkait sudah diturunkan guna melakukan penyelidikan dan investigasi. Termasuk, kemungkinan-kemungkinan adanya kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi dan isu ini.

Kapendam mengungkapkan, pasukan terdekat dari Mapolres Jeneponto yaitu Yonif 726/Tml, berjarak 2-3 jam perjalanan. Saat ini satuan tersebut sedang karantina untuk berangkat penugasan operasi dan tidak ada kegiatan cuti, setiap 2 jam sekali pun dilaksanakan apel pengecekan.

Satuan Teritorial, lanjut Kapendam, yaitu Kodim 1425/Jeneponto separuh kekuatan melaksanakan dinas cuti separuh kekuatan ada di tempat itupun terbagi lagi dengan melaksanakan pengamanan operasi ketupat/hari raya dan diperbantukan di Polres Jeneponto, serta tidak menggunakan senjata, senjata semua digudangkan. Karenanya sangatlah kecil kemungkinan dilakukan oleh anggota TNI.

Demikian juga berdasarkan dari keterangan yang didapatkan dari masyarakat terkait penyerang yang berkendara, bahwa tidak mendengar suara kendaraan dan tidak melihat adanya puluhan kendaraan saat kejadian tersebut di sekitar Polres. Yang dilihat hanya sekelompok orang berlari setelah melakukan pelemparan.

Kapendam juga mengungkapkan, orang nomor satu di Kodam Hasanuddin pun menyayangkan adanya berita-berita yang telah dipublikasikan dengan memuat berita hanya sesuai dengan bahan keterangan yang berbentuk laporan tanpa adanya konfirmasi dan tidak berimbang.

Pada kesempatan tersebut, Mayjen Totok menghimbau agar semua pihak menahan diri dan komitmen untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban wilayah Sulsel.

“Intinya kita menunggu hasil investigasi, karena semua sudah bekerja, sinergitas dan soliditas TNI Polri, Media dan semua komponen masyarakat harus sama-sama berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah untuk NKRI harga mati”, tegas Pangdam seperti dipaparkan Kapendam.

“Saat ini Aparat Intel dan POM juga sudah turun guna melakukan penyelidikan dan investigasi, untuk mencari tahu siapa sebenarnya OTK yang melakukan perbuatan tercela tersebut. Kita bersama-sama pihak terkait melakukan penyelidikan dan investigasi, siapapun yang terlibat Pimpinan tentu akan mengambil langkah tegas sesuai ketentuan yang berlaku, siapa yang bersalah harus tetap diproses sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya.

Kapendam pun menyampaikan bahwa terkait kesalapahaman yang terjadi antara personel Kodam V/Brawijaya dan Kodam XIII/Merdeka dengan personel Polres Jeneponto sebelumnya, Kodam XIV/Hasanuddin akan terus membantu dan mendampingi proses penyelidikan dan investigasinya sampai dengan selesai. (*)

Penulis/Editor: ABDUL

Hukum

×
Berita Terbaru Update