'Calon Kuat' Waii Kota Parepare Pasongko' Cellae Wafat


Mendiang Faisal Andi Sapada Mappangile terkadang pakai songko'cella (songkok merah) sehingga dijuluki passongko' cellae. (Foto: Dok. Istimewa)

Nuansabaru.id, MAKASSAR - Bakal Calon Walikota Parepare, Faisal Andi Sapada Mappangile berpulang ke Rahmatulloh. Putra terbaik Kota Parepare yang merupakan putra Bupati I (pertama) Sidrap, Andi Sapada Mappangile ini menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

Andi Faisal, sapaan singkatnya, wafat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Rabu, 5 Juni 2024. Andi Faisal yang dikenal sebagai politisi aktif di akhir perjalanan hidupnya, dikabarkan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit regional tersebut karena serangan jantung.

Faisal Andi Sapada, meningal dunia dalam usia 66 tahun dan meninggalkan seorang isteri bernama 
Dra Rina Sari Larasatie, M. Si, yang berdarah Jawa.

Puncak karier politik Faisal, diketahui ia pernah terpilih menjadi Wakil Wali Kota Parepare mendampingi Taufan Pawe pada periode pertamanya 2013-2018. Sedangkan di jabatan birokrat, ia pernah menjadi Sekda Kota Parepare 2012-2013. 

Jabatan politis terakhir yang disandangnya sebelum tutup usia, ia dikenal sebagai Ketua DPD Partai NasDem Kota Parepare.

Dalam kontestasi politik menuju Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Parepare 2024 ini, Faisal Andi Sapada dengan akronim FAS yang digelar dengan sebutan pasongko cellae (kadang pakai songkok merah-red), diwacanakan sebagai salah satu pesaing dan calon kuat walikota.  

Sejatinya, sosok bernama lengkap Dr. Ir. H. Achmad Faisal Andi Sapada Mappangile, S,E., M.M, merupakan putra asli Sidenreng Rappang (Sidrap).

Meski, ia lahir di Makassar, 2 Juli 1957, namun Andi Faisal merupakan putra Bupati Kepala Daerah (BKDH) Tingkat II Sidenreng Rappang periode tahun 1960-1966, Andi Sapada Mappangile dari isterinya Andi Siti Nurhani.

Andi Faisal yang berlatarbelakang PNS dalam karier telah menduki sejumlah jabatan strategis, baik di lingkup Pemkab Sidrap Pemkab Enrekang dan Pemkot Parepare.

Diantaranya, di linngkup Pemkab Sidrap pernah menjabat sebagai Kasi Cipta Karya 1989, Kadis Tata Kota 1993 dan Kadis PU 1995. Di Pemkab Enrekang, ia pernah menjadi Kadis PUK 1999 dan Kepala Badan P3 KD 2001.

Sementara di lingkup Pemkot Parepare diantaranya, ia telah menduduki jabatan Kadis Tata Kota dan Wasbang 2002, Kadis PU dan Praswil 2005, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan 2011, Sekda Kota Parepare 2012-2013 dan Wakil Wali Kota Parepare 2013-2018.

Hanya saja, ia memang sering turun ke panggung politik untuk berkompetisi dalam suksesi kepemimpinan daerah. Baik dalam pemilihan Bupati Sidrap maupun dalam pemilihan Walikota Parepare. Namun belum pernah berhasil meraih kursi bupati atau walikota.

Yang tampak di permukaan sosok Andi Faisal Sapada merupakan tokoh yang memasyarakat, orangnya komunikatif dan interaksinya dengan berbagai pihak cukup baik.

Namun, orang bijak mengatakan, garis tangan tak berpihak kepadanya sehingga baik di Sidrap maupun di Kota Parepare tak sempat terpilih menjadi bupati/waikota. Praktis, hanya sempat mencicipi jabatan tertinggi sebagai Wakil Walikota Parepare mendampingi Taufan Pawe di periode pertamanya 2013-2018.



Mendiang Faisal Andi Sapada dalam uniform birokrat. (Foto: Dok. Pribadi).

Mendiang Faisal Andi Sapada 
Titisan Addatuang Sidenreng

Kembali kepada asal-usulnya, kalau ditelusuri, ayah Andi Faisal, Andi Sapada Mappangile sebagai Bupati Sidenreng Rappang yang pertama, merupakan turunan pemimpin di Ajatappareng.

Andi Sapada Mappangile ayahnya bernama La Parenrengi Karaeng Tinggi Mae Datu Suppa dan ibunya Andi Marjanu dari Palanro.

Sebagai bupati pertama di Sidrap, Andi Sapada telah meletakkan foundasi perjalanan pemerintahan dan perkembangan pembangunan di Sidrap. Ide dan gagasan terkenalnya, konsen mengusung peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia).

Bila ditelusuri ke belakang lagi, Andi Sapada, ayah Andi Faisal, tercatat sebagai salah satu sosok pejuang kemerdekaan di daerah itu di zamannya.

Sebelum ditetapkan menjadi wilayah - Afdeling Ajattapareng (Onder Afdeling Sidenreng Rappang), kemudian menjadi daerah Tingkat II Sidenreng Rappang - secara historis, berbentuk pemerintahan kerajaan.

Dua kerajaan kembar bernama Addaowang/Addatuang Sidenreng dan Arung Rappang. Khusus Addaowang/Addatuang Sidenreng tercatat sebanyak 11 kali Addaowang dan 14 kali Addatuang sebagai perjalanan pergantian kepemimpinan.

Mulai dari Addoawang I La Mallibureng hingga Addoawang XI La Makkarakka yang selanjutya berubah menjadi Addatuang I hingga Addatuang XIV Faisal Andi Sapada.

Sesuai silsilah Andi Sapada Mappangile, ayah Andi Faisal merupakan cucu dari La Sadapotto Addatuang XII Sidenreng.

Dalam era sekarang, meski kepemimpinan kerajaan itu tak berjalan lagi, namun, mendiang Faisal Andi Sapada masih sempat dinobatkan sebagai Addatuang Sidenreng XV dan XXV kalau berhitung dari Addoawang I.

Mengutip silsilah terakhir, La Sadapotto Addatuang XII (1904-1906), La Cibu Addatuang XIII (1906-1949), Andi Patiroi Pawiccangi Addatuang XIV (2012-2019) dan Faisal Andi Sapada Addatuang XV (2020- sampai sekarang). (*).

Referensi: Catatan Historis Sidrap dan sumber lain.
Penulis/Editor: ABDUL MUIN L.O.


Topik Terkait

Baca Juga :