Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Unjuk Rasa BBM, Mahasiswa 'Kunci' Jalan depan UMI Makassar sampai Malam

Senin, 05 September 2022 | 23:29 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-06T10:30:41Z


Ketika Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda lakukan negosiasi dengan mahasiswa agar membuka jalan yang disekat/dipalang.  (Foto: ABDUL).

NUANSABARU.ID, MAKASSAR - Imbas dari Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), jenis Pertalite, Pertamax dan Solar. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar demo atau aksi unjukrasa di sejumlah titik di Makassar, Sulsel.  


Dua titik yang direkam NUANSABARU.ID dan Okesulsel.com, di jalan depan UNHAS (Universitas Hasanuddin), kampus terbesar di ibukota Sulsel ini dan depan Kampus UMI Makassar.

 Disajikan dalam versi Berita dalam Gambar berikut ini. 


Prolognya:

Titik pertama, di Jalan Perintis Kemerdekaan, depan Jl Bung (jalam masuk ke Kopertis). Di lokasi itu, berdemo sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Aksinya, berorasi sambil bakar ban. Jenderal lapangan, Fajrul Bahtiar dan korlapnya, La Ode Muhamad Yuslan.


Intinya, menuding Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin gagal total. Menuntut keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, agar ditinjau ulang dan meminta Polri jangan bertindak represif kepada mahasiswa


Demo berjalan siang hingga Salat Isya. Dampaknya memacetkan jalan depan UNHAS.


Titik kedua, di Jl Urip Sumoharjo depan Kampus UMI (Universitas Muslim Indonesia) atau depan RS Ibnu Sina Makassar.


Mahasiswa yang terlihat berbendera IPMIL (Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu) dan HMI juga menggelar orasi dan bakar ban. Korlapnya, Yandi. 


Tuntutannya, relatif sama, menuding pemerintah tidak berpihak ke rakyat kecil yang ekonominya justru tengah terpuruk lalu menaikkan harga BBM. "Putusan menaikkan harga BBM mengindikasikan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tak memberikan keadilan kepada masyarakat," tegasnya,


Sebagai represantasi rakyat, katanya, mahasiswa menuntut putusan pemerintah menaikkan BBM itu ditinjau ulang.  


Dampaknya, lebih besar, tak hanya memacetkan jalan. Bahkan, jalan dua jalur depan UMI itu 'dikunci' atau ditutup/disekat dengan batangan bambu batangan dan spanduk. Praktis, kendaraan tidak bisa tembus.


Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda, sekira pukul 17.45 Wita, Senin, (5/9-2022), bernegosiasi dengan mahasiswa, tak berhasil. Mahasiswa bertahan hingga menjelang malam dengan alasan ini perjuangan untuk kepentingan masyarajat juga.


Demo berjalan aman dan dikawal petugas. Terlihat Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda dan anggotanya beserta personil kepolisian lainnya eksis mengawal aksi unjujrasa tersebut.


Selanjutnya, dipantau hingga pukul 19.45 Wita, Senin (5/9-2022), jalan protokoler itu belum dibuka mahasiswa sehingga masyarakat banyak yang memilih memutar balik kendaraannya. (*).


Berikut foto-foto riil suasananya pada 2 titik unjuk rasa tersebut. 


Naskah: ABDUL

Foto-foto: RENALDI/ABDUL


* TITIK PERTAMA,  Jln Perintis Kemerdekaan depan Kampus UNHAS, depan Jln Bung (jalan masuk Kopertis), berikut suasananya.

Bakar ban dan asap mengepul

Menggelar orasi tuntut putusan pemerintah naikkan harga BBM ditinjau ulang.
Orasi sembari bakar ban

Unjukrasa titik pertama macetkan Jln Perintis Kemerdekaan, depan Kampus UNHAS Makassar.



*TITIK KEDUA, di Jln Urip Sumoharjo, depan Kampus UMI/depan RS Ibnu Sina Makassar. 
 
Kemelut bicarakan soal penutupan jalan, mahasiswa bertahan dengan alasan agar diperhatikan tuntutannya untuk kepentingan masyarakat juga .


Mahasiswa tutup jalan depan Kampus UMI Makassar dengan bambu batangan dan spanduk. Masyarakat sebagian memilih memutarbalik kendaraannya 

Jajaran personel kepolisian yang mengawal unjukrasa.







Dua gambar di atas, ketika Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda, bernegosiasi persuasif dengan Korlap Aksi Unjukrasa BBM untuk meminta mahasiswa membuka jalan  (*).









×
Berita Terbaru Update