Dari kiri atas: H. Syahruddin Alrif, Dr. Marjono, H.              Mashur dan Muhammad Yusuf DM.  Dari kiri bawah: Jufri Hane, Bahar Yahya, H. Zulkifki Zain dan H. Mahmud Yusuf.   (Foto-foto: Kolase foto Nuansabaru.id/ABDUL)

Nuansabaru.id, SIDRAP, Tak bisa dipungkiri, bursa pencalonan Bupati-Wakil Bupati Sidrap 2024 terus berhembus. Menyusul munculnya berbagai langkah bakal cabup-cawabup yang dirasakan masyarakat.

Jufri Hane dalam wawancara dengan Edy Basri di Podcast Katasulsel.com. (Foto: Dok. Istimewa)

Mendaftar sebagai Bakal Cawabup
dan Siap Pasangan Ketum IKM Sidrap

Belakangan yang memicu lebih menghangatnya bursa pencalonan, untuk pertama kalinya seorang balon bernama Jufri Hane mendaftar di Sekretariat Partai Demokrat Sidrap dan secara transparan mengakui bahwa dirinya mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati (Cawabup) daru seorang balon bupati.

Jufri Hane, yang dikenal sebagai seorang pengusaha di Kalimantan sana, asal Allakuang Sidrap. Jufri Hane mengaku cocok dan chemistry dengan bakal cabup Dr Marjono, Ketum IKM Sidrap di Makassar.

Hebohnya, sosok yang juga dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren As Salman Allakuang Kecamatan Tellulimlpoe Sidrap ini, melontarkan satu ide spesial untuk memajukan Kabupaten Sidrap kalau ia terpilih bersama Dr Marjono.

Konsep apa itu? Jufri Hane rupanya punya ide elegan untuk membangun bandara pesawat domestik di Sidrap. Tahap awal, katanya, rute penerbangannya Sidrap (Sulsel) - Kalimantan. Tahap selanjutnya ke daerah-daerah atau provinsi lainnya.

Tidak main-main, meski belum menyebutkan lokasi tepatnya, Jufri Hane secara riil menyebutkan bandara yang direncanakan itu nantinya dikelola PT Sejuk Pelangi Nusantara (SPN) dan memiliki pesawat sendiri bernama SPN Air. Sedangkan bandaranya diberi nama, "Bandara Nene' Mallomo".

Jufri Hane menyadari bahwa selama ini banyak orang Sidrap (juga daerah lainnya di Sulsel) memilih bekerja (jadi tenaga kerja atau perantau -red) di Kalilmantan.

Menurutnya, dengan tersedianya fasiltas transportasi udara yang relatif cepat dan terjangkau akan memudahkan masyarakat bisa hilir-mudik dari Sidrap ke Kalimantan.

"Kalau terbang dari Sidrap ke Kalimantan paling tidak hanya memakan waktu sekitar 2 jam saja," kilahnya.

Dengan fasiltas tersebut akah melancarkan mobilisasi masyarakat yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Kendati tak sempat ditanya kaitannya dengan agenda pemerintah pusat tentang pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) di Penajam Pasar Utara Kalimantan Timur, namun kalau gagasan Jufri Hane itu terwujud, maka sarana itu bisa jadi salah  satu alternatif mempermudah akses orang Sidrap (Sulsel) ke ibukota negara nantinya. (*).

Penulis: ABDUL/EBAS
Editor: ABDUL