Bank BRI Ahmad Yani Makassar Kehilangan Sosok Profesional yang Familiar

Cerita-cerita Sejuk di Balik Kepergian Ach Sochib, Priority Banking Officer Senior BRI



Ach Sochib Bin H Suwandi, Priority Banking Officer BRI Cabang Makassar Ahmad Yani semasa hidupnya. (Foto: Dok. Keluarga) 

NuansaBaru.ID, MAKASSAR - Bank BRI Cabang Makassar Ahmad Yani, bahkan BRI Regional Office Makassar alias Kanwil BRI Makassar dirundung duka. Seorang karyawan seniornya bernama lengkap Achmad Sochib Bin H. Suwandi, (44 tahun), tiba-tiba dipanggil Yang Maha Kuasa.  

Ach Sochib, sapaan akrabnya, berpulang ke Rahmatullah dengan meninggalkan seorang isteri bernama Egha dan 3 orang anak. Anak pertamanya masih duduk di bangku SMA, anak keduanya di SD dan anak ketiganya masih balita usia 3 bulan.

Hal ini direkam dalam pelaksanaan Ta'ziah
di rumah duka, Jalan AP Petta Rani 5 Makassar, Sabtu, (25/11-2023). Dihadiri para pejabat BRI, teman-teman, jajaran keluarga dan handai-tolan almarhum. 

Kepergian Ach Sochib yang sehari-harinya dikenal sebagai tenaga senior Priority Banking Officer (PBO) BRI Cabang Makassar Ahmad Yani, dirasakan begitu cepat dan tiba-tiba dari sudut pandang manusia. 

Hikmah Muin, teman dekat Ach Sochib dengan job serupa Priority Banking Officer (petugas bank nasabah prioritas-red), mengisahkan awal kronologis kejadiannya.


Suasana takziah di rumah duka Jl AP Petta Ranin V Makassar dengan pembawa takziah Ustadz Erwin. (Foto: Istimewa).

Terdeteksi Ach Sochib
Menderita Tumor Otak

Awalnya, cerita Hikmah, hari itu, Selasa pagi, 21 November 2023, Mas Sochib seperti biasanya nampak sehat dan segar saja bahkan ikut doa pagi bersama teman-teman sebelum mulai kerjaan.

Usai doa pagi, Mas Sochib yang kita kenal amat familiar sempat membagi-bagikan kue donut (baca donat) ke teman-teman dan dia sendiri sukanya makan roko'-roko' onti (salah satu kue khas Makassar).

Sekira pukul 09.00 lewat, Mas Sochib ke toilet dengan maksud berwudhu untuk melaksanakan kebiasaannya salat dhuha. Ternyata, tiba-tiba saja di toilet kepalanya pusing dan ia menelpon Sidik, seorang teman untuk datang ke toilet. 

Mas Sochib kemudian terlihat muntah-muntah, pucat, berkeringat dingin dan langsung kolaps. Orangnya lunglai dan tak bertenaga sehingga teman-teman mengevakuasi dan segera melarikan ke Rumah Sakii Siloam, Jalan Metro Tanjung Bunga.

Di RS Siloam, ia diterima di Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat). Semalam di RS Siloam karena kamar perawatan penuh, maka dibawa ke RS Primaya. Di RS Primaya ternyata kamar perawatan juga dinyatakan penuh hingga dirujuk ke RS Regional Wahidin Sudiro Husodo.  

Di Ruang ICU (Instalation Care Unit) RS Wahidin, tepatnya Kamis malam, 23 November 2023, Mas Schohib gawat. Denyut jantungnya melemah sehingga dokter dan petugas ICU memberikan bantuan pernapasan dengan menekan-nekan dadanya.

Dalam kondisi yang memburuk itu, petugas ICU sempat menyampaikan sesuatu ke isteri Mas Sochib. Pada intinya pihak rumah sakit  berupaya maksimal, namun ujung-ujjnhnya tak bisa diprediksi. 

"Siap-siap ki bu' dengan reziko terburuk, " karta petugas ICU kepada Ibu Egha, isteri Ach  Sochib.

Ajal adalah keputusan Ilahi yang tak dapat dielakkan oleh siapapun. Sampai akhirnya di Ruang ICU RS Wahidin, Kamis malam, 23 November 2023, Ach Sochib menghembuskan napas terakhir. 
Terdeteksi oleh dokter, Ach Sochib ternyata mengidap tumor otak yang tiba-tiba mengganas.

Konon, informasi yang agak mengejutkan ini, diterima oleh Ceo Regional Office (RO) BRI Makassar, Hendra Winata yang sedang berada di Ambon sana. Orang nomor satu Kanwil BRI Makassar itu akhirnya memutuskan persegera balik ke Makassar. 


Ini, bagian dari suasana malam takziah yang dihadiri kerabat mendiang Ach Sochib. (Foto: Istimewa). 

Ach Sochib Rajin Beribadah
dan Orangnya Suka Menolong

Jenazah Ach Shohib kemudian dibawa pihak keluarganya untuk disemayamkan di rumah duka, Jl AP Petta Rani 5 Makassar. Tepatnya  di area bagian belakang Yamaha Suraco Jaya Abadi.  

Besoknya, Jumar 24 November 2023, Setelah disalatkan di masjid terdekat dari kediamannya, jenazah Ach Sochib  dimakamkan di Tempat Pekaman Umum Sudiang  Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Dalam prosesi pemakaman jenazah Ach Sochib terlihat hadir Ceo Regional Office atau Pimpinan Wilayah (Pimwil) BRI Makassar,  Hendra Winata, Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Makassar Ahmad Yani, Anton Purnomo dan jajaran pejabat BRI serta kalangan keluarga dan teman-temannya.    
 
Kepergian Ach Sochib meninggalkan duka yang mendalam, utamanya pihak keluarga dan teman-temannya. KepergIannya menyisakan cerita-cerita sejuk yang menghantar beliau menghadap Sang Khalik. 

Ach Sochib semasa hidupnya di kalangan keluarga dan teman-temannya dikenal sebagai orang yang baik. Beliau dikenal memiliki tabiat dan periilaku yang baik. Orangnya familiar, kharismatik, santun dan suka menolong. 

Selain itu keyakinan bergamanya juga tak diragukan. Ach Sochib tak melalaikan salat 5 waktu. Bahkan sosok yang semasa hidupnys konsen beribadah itu membudayakan salat tahajjud, salat dhuha dan ibadah lainnya.  

"Mas Sochib itu orangnya baik, rajin beribadah, suka membantu orang dan family man," ujar Hikmah, seorang temannya dibenarkan teman-temannya yang lain. 

Sebagaimana diketahui karyawan BUMN Ach Sochib itu asal Jawa dan mempersunting wanita pujaannya Ibu Egha asal Kabupaten Barru Sulsel. Pasangan yang hidup rukun dan bahagia itu kini dikaruniai 3 buah hati hingga ujian ini datang menghampirinya.

Selamat jalan Acy Sochib, semoga keluarga ikhlas dan diberikan ketabahan menerima ujian dan keputusan Tuhan ini. Teriring doa semoga amal ibadahnya diterima dan  mendapat tempat yang layak di sisi-Nya. Namamu, selalu dikenang. (*)

Penulis: MUSAFIR MUCHTAR
Editor: ABDUL


Topik Terkait

Baca Juga :