Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Soal Penyerangan Mopolres Jeneponto, Tim Propam Mabes Polri dan Puspom TNI Turun ke Jeneponto

Sabtu, 29 April 2023 | 14:31 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-01T21:56:36Z


Pangdam XIV/Hasanuddin dan Kapolda Sulsel Komitmen Jaga Sinergitas dan Soliditas TNI-Polri


Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni (tengah) bersama petinggi TNI dan Polri di daerah ini foto bersama dengan akrab pertanda sinergitas dan soliditas TNI-Polri tetap terjaga (Foto: Ist.)

NuansaBaru.ID, JENEPONTO – Merespon kasus Penyerangan Mapolres Jeneponto Polda Sulsel oleh OTK (Orang Tak Dikenal), hanya 2 hari pasca penyerangan Mapolres itu, Tim Propam Mabes Polri dan Tim Puspom TNI turun ke Jeneponto. 

Tim dari Mabes Polri dan Mabes TNI itu dikabarkan tiba di Mapolres Jeneponto, Jalan Sultan Hasanuddin, Sabtu (29/04-2023), sekira pukul 10.00 Wita.

“Benar kami menerima kunjungan dari Propam Mabes Polri dan Puspom TNI,” ujar Kapolres Jeneponto, AKBP Andi Erma Suryono singkat kepada wartawan dilansir Sulselsatu.com.

Tim Propam dari Mabes Polri dipimpin oleh Kepala Divisi (Kadiv)Propam Polri, Irjen Pol Syahardiantono. Sementara pihak Puspom TNI dipimpin oleh Danpuspom TNI, Laksamana Muda TNI Edwin disertai Danpuspomal TNI, Mayjen TNI I Made Wahyu Santoso dan Danpuspomau TNI, Marsma TNI Danang Sulistiyanto.

Belum diperoleh informasi bagaimana temuan kedua tim dari Mabes kedua institusi negara tersebut. Yang terekspose sementara baru sebatas informasi yang menyebutkan bahwa Tim Propam Mabes Polri dan Tim Puspom TNI turun dari pusat dalam rangka melakukan penyelidikan atau investigasi terhadap kasus penyerangan Mapolres Jeneponto yang terjadi, Kamis dinihari, (27-4-2023) lalu.

Kasus Penyerangan Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Jeneponto dan juga pembakaran kendaraan Polres Jeneponto Polda Sulsel, saat ini menjadi attensi publik. Lantas, bagaimana sebenarnya proses kejadiannya, apa pemicunya dan sejauhmana antisipasi pucuk pimpinan Polri dan TNI di daerah ini dan jajarannya?

Dengan tanggap dan gerak cepat, Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Drs Setyo Boedi Moempoeni Harso, S.H., M. Hum dan Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayor Janderal (Mayjen) TNI Dr Totok Imam Santoso, S.I.P., S. Sos., M. Tr. (Han) menyikapi kasus ini.


Baca Juga:

* Mantan Aktivis H Aris Hasnawi Sampaikan,
Idealnya, TNI-Polri Tak Unjuk Kekuatan




Kapolda Sulsel dan Pangdam IV/Hasanuddin Gelar Konferensi Pers 

Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni dan Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso menggelar Konferesi Pers di ruang Bina Yudha Makodam XIV/Hasanudddin, Kamis malam, (27/4-2023), sekira pukul 19.40 Wita.

Dari kesigapan 2 pucuk pimpinan ini berarti, bila dicermati kejadiannya, Kamis dinihari, (27/4-2023) sekira pukul 02.00 Wita di Jeneponto dan pertemuan Kapolda Sulsel dengan Pangdam XIV/Hasanuddin hari itu juga, Kamis malam, (27/4-1023) sekira pukul 19.40 Wita di Makodam, hanya 17 jam lebih pasca kejadian atau tidak cukup sehari (kurang dari 24 jam).

Sebagaimana diketahui bahwa telah beredar luas informasi bahwa Mapolres Jeneponto tiba-tiba diserang oleh OTK (Orang Tak Dikenal), Kamis dinihari, (27/4-2023) sekira pukul 02.00 Wita. Serangan dinihari dalam suasana gelap itu diperkirakan dilakukan sekira 100-an orang.

Mereka, para penyerang menggunakan batu dan bom molotov. Sesuai video yang beredar di medsos penyerang ada yang berteriak- teriak, bakaaar. , bakaaar......, maju ..,....bakaar!

Akibatnya, sejumlah fasilitas di Mapolres Jeneponto dikabarkan mengalami kerusakan. Bahkan seorang personil Polres Jeneponto, Bripka Mus Mulyadi menjadi korban luka tembak di bagian perutnya. Korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan perawatan intensif.

Tak hanya itu, diperoleh informasi, 2 hari sebelum penyerangan, tepatnya 25 April 2023, juga telah terjadi aksi pembakaran kendaraan. Jelasnya, 1 unit truk Dalmas Polres Jeneponto ditemukan terbakar di tepi sawah di Kelurahan Panaikang Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto. Pelakunya juga tak jelas identitasnya.

Diduga pembakaran mobil polisi tersebut merupakan rentetan aksi yang kemudian muncul berikutnya berupa penyerangan Mapolres Jeneponto, Kamis dinihari, 27 April 2023. Namun, tentu tak dapat dipastikan sebelum selesainya penyelidikan.


Ini truk Dalmas Polres Jeneponto yang dibakar OTK, 2 hari sebelum insiden penyerangan Mapolres Jeneponto. (Foto: Tribunnews.com/AGUNG PUTRA PRATAMA)


Sikapi dengan Suasana Menyejukkan

Menyikapi peristiwa ini, Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni, pasca kejadian langsung turun ke Jeneponto didampingi sejumlah PJU Polda Sulsel. Ketika itu, Kapolda Sulsel juga disertai Kepala Staf Kodam (Kasdam) XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI Dani Budiyanto.

Sekembalinya dari Jeneponto, Kapolda dan PJU Polda Sulsel menjenguk Bripka Mus Mulyadi yang jadi korban tembak di RS Bhayangkara Makassar. Tujuannya sebagai bentuk d
ukungan dan penyemangat kepada anggotanya.

"Sepulang dari melakukan pengecekan di Polres Jeneponto Kapolda didampingi para PJU Polda Sulsel langsung menjenguk anggota Polri yang mengalami luka tembak yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel dan kondisinya juga semakin membaik," ungkap Kabidhumas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana yang turut mendampingi Kapolda di RS Bahayangkara, Kamis siang, (27/4- 2023) krtika itu.

Hari itu, pasca kejadian Kapolda Sulsel bisa disebut bekerja ekstra seharian. Malamnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni menggelar Konferensi Pers dengan Pangdam XIV/Hasanuddin. Pertemuan kedua pucuk pimpinan tersebut digelar di ruang Bina Yudha Makodam XIV/Hasanuddin sekira pukul 19.40 Wita.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso antara lain mengungkapkan, data yang diduga menjadi pemicu munculnya kasus itu. Namun, Pangdam juga menegaskan, belum dapat dipastikan sebelum dilakukan penyelidikan.

Pangdam menyebutkan sebelum kejadian, terjadi cekcok (kesalahfahaman) antara 2 oknum TNI dengan 8-10 orang oknum polisi di daerah itu. Kedua oknum TNI tersebut berasal dari Kodam V/Brawijaya dan Kodam XIII/Merdeka Manado yang sedang cuti di Jeneponto. Dari oknum polisi kalau tidak salah dari Satreskrim. 

"Intinya kita menunggu hasil investigasi, karena semua sudah bekerja, sinergitas dan soliditas TNI-Polri, Media dan semua komponen masyarakat harus sama-sama berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah untuk NKRI harga mati,” tegas Pangdam.

Selengkapnya, baca juga: 

* Pangdam XIV/Hasanuddin Tegaskan Sinergitas dan Soliditas TNI-Polri, 
Media dan Masyarakat Harga Mati

* Sikapi Kasus Mapolres Jeneponto, Kapolda Sulsel   Jangan Reaktif, Tetap Waspada dan Bertindak Profesional.


Sementara itu, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni dalam keterangannya mengatakan, kasus ini harus disikapi dengan suasana yang menyejukkan.

"Yang penting sekali, kita harus menyikapi dengan suasana yang menyejukkan dan tak ada berita yang menyimpang dari fakta yang sesungguhnya, " tegas Kapolda Sulsel yang penekanannya ditujukan ke media agar tak melansir berita yang tak berdasar fakta.

Senada dengan Pangdam XIV Hasanuddin, Kapolda Sulsel berharap bahwa sinergitas dan soliditas TNI itu harus dijaga. "Kita adalah pilar yang harus solid, yang harus kita bangun bersama sehingga ke depan hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” ujar Kapolda Sulsel Setyo Boedi Moempoeni. (*).

Penulis/Editor: ABDUL

Hukum

×
Berita Terbaru Update