Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Memperingati Hari Jadi ke-679, Sidenreng Rappang Kehilangan Pejabat Andalan

Minggu, 19 Februari 2023 | 08:51 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-24T06:44:39Z

Kepergian Kadis PSDA Imran Abidin 

Menyisakan Cerita-cerita Sejuk



Gambar 1. Suasana dan penghormatan untuk menghantar jenazah Kadis PSDA, Imran Abidin ke tempat peristurahatan terakhirnya,   


Ketika Yang Maha Kuasa memanggil, tak ada yang bisa menghindar. Ajal tak bisa dielakkan oleh siapa pun. Kematian merupakan keputusan Tuhan Yang Maha Esa dan harus dilewati semua makhluk ciptaan-Nya.
                                                                                 Redaksi


NUANSABARU.ID, PANGKAJENE SIDRAP - Pada momentum Peringatan Hari Jadi ke-679 Sidenreng Rappang, 18 Februari 2023 seorang pejabat utama atau pejabat eselon tidak muncul. Padahal, pejabat yang kalau boleh disebut salah satu pejabat andalan daerah "Lumbung Pangan" ini dikenal sebagai sosok yang rajin dan patuh.


Dia, Ir. Imran Abidin, M. Si, Kepala Dinas PSDA Kabupaten Sidrap. Ketidakhadirannya di acara puncak HUT Sidrap, bukan karena lalai. Namun, sepekan silam, tiba saatnya dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa. 


Imran Abidin menghembuskan nafas terakhir
di ruang ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Regional Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Sabtu, 11 Februari 2023 dari penyakit yang dideritanya. 


Kepergian pejabat yang dikenal santun dan luwes itu, tentu mengimbaskan dukacita yang mendalam. Utamanya jajaran keluarga. Isteri dan anak -anaknya beserta kerabat dekatnya. Termasuk teman-teman sejawatnya di Pemerintah Kabupaten Sidrap yang dipastikan merasa kehilangan dan turut berdukacita.


Pak Imran, sapaan singkatnya, berpulang ke Rahmatullah dalam usia 57 tahun. Ia meninggalkan seorang isteri dan 5 (lima) orang anak. Biodata singkat yang diperoleh dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sidrap menyebutkan, Imran Abidin merupakan pria kelahiran Lekkong Kabupaten Enrekang, 31 Desember 1966. 31 Desember 1966.

Sebagai abdi negara, Imran Abidin mulai terangkat jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) per 
10 Maret 1992. (Maaf, dengan satu pertimbangan nalar, alinea ini direvisi dan dilengkapi menyusul -red). Bila dicermati, hingga akhir hayatnya, 11 Februari 2023, sosok PNS Imran Abidin, pengabdian atau masa dinasnya terhitung 30 tahun 10 bulan 11 hari. 


Jabatan terakhirnya sebelum kembali ke haribaan-Nya, ia dipercaya sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (Kadis PSDA) Kabupaten Sidrap. Jabatan lainnya dalam organisasi sosial dan kemasyarakatan, Imran Abidin mendapat amanah sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Keluarga Massenrempulu (Ketua DPD Hikma).


Jabatannya sebagai Ketua DPD Hikma periode tahun 2023- 2028 dilantik 8 Januari 2023. Dengan demikian jabatan tersebut masih relatif baru atau hanya berjalan sebulan lebih lantas beliau dipanggil Yang Maha Kuasa. Jabatan lainnya, Imran Abidin sebagai Ketua PELTI (Persatuan Lawn Tenis Indonesia) Kabupaten Sidrap. Rasanya, masih ada lagi jabatan atau fungsi lainnya yang tak disebutkan.



                                               Gambar 2.

                                       Gambar 3.

Gambar 2. Forkopimda Sidrap dan pejabat lain, berdoa bersama menghantar pemberangkatan jenazah almarhum Imran Abidin


Gambar 3. Bupati Sidrap memimpin doa khusus untuk almarhum Kadis PSDA Imran Abidin pada suasana Musyawarah Tudang Sipulung Tingkat Kabupaten Sidrap.


Buka Musyawarah Tudang Sipulung 

Bupati Sidrap Pimpin Doa untuk Imran Abidin


Kata pepatah klasik, "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama."

Kematian Imran Abidin meninggalkan nama yang baik di mata banyak orang. Kepergiannya menyisakan cerita- cerita sejuk yang dinilai dapat menghantarnya dengan tenang menghadap Sang Khalik.

Semasa hidupnya, Imran Abidin merupakan sosok aparat pekerja yang proaktif dalam mengemban tugasnya. Di samping itu orangnya dikenal ramah, murah senyum dan suka betinteraksi dengan semua orang tanpa pandang bulu.

"Pak Imran itu dikenal sebagai sosok pekerja, murah senyum, ramah, dan mudah bergaul dengan semua kalangan," kata Kadis Kominfo Kabupaten Sidrap, H. Bachtiar S. Hi., M. Si melalui stafnya via WhatsApp

Sangatlah wajar dan bijaksana kalau Bupati Sidrap H. Dollah Mando ketika membuka Musyawarah Tudang Sipulung Tingkat Kabupaten Sidrap, memberikan attensi khusus mengiringkan doa atas kepergian pejabatnya itu.

Saat memberi sambutan, Dollah Mando mengajak seluruh peserta untuk mendoakan mendiang Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sidrap, Imran Abidin, yang wafat dua hari sebelum Musyawarah Tudang Sipulung.
 
“Mari bersama-sama mendoakan agar Almarhum Imran Abidin mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar Dollah sembari memimpin doa.
 
Dollah mengatakan, mendiang Imran Abidin merupakan sosok pekerja yang banyak berjasa bagi Kabupaten Sidrap, khususnya melalui sektor irigasi atau pengairan.

 “Termasuk dalam Musyawarah Tudang Sipulung seperti ini, beliau selalu berperan, mengingat sektor pengairan menjadi salah satu topik pembicaraan untuk mendukung keberhasilan pertanian,” tutur Dollah Mando dikutip dari Sidrapkab.go.id.



Gambar 4. Kiprah Kadis PSDA, Ir. Imran Abidin, M. Si semasa hidupnya.


(Foto/Gambar: Gambar 1, 2, 3 dan 4, Foto-foto Dokumen Diskominfo Sidrap).


Pak Imran tidak Pernah

Lempar Handuk


Sebagai mana telah dinyatakan Bupati Sidrap H Dollah Mando babwa Imran Abidin itu sosok pekerja yang banyak berjasa. Identik dengan pernyataan Kadis Kominfo yang mengatakan, Imran Abidin sosok pekerja yang murah senyum. 


Terkait dengan itu, ada cerita usang begini. Pada era Bupati Sidrap H Andi Ranggong ketika itu Sekdanya, Andi Syahriwijaya. Untuk mendukung bupati, Pak Syahriwijaya terbilang Sekda yang gencar memimpin rapat persiapan setiap ada kegiatan penting yang dihadapi Pemkab Sidrap. 


Syahriwijaya punya trik untuk membuat suasana cair dan rapat tidak tegang. Ia berkelakar pakai istilah "lempar handuk". Maknanya, lempar handuk berarti tidak siap atau tidak sanggup melaksanakan tugas yang diberikan.

Nah, kepada para Kepala SKPD atau staf yang ditugasi dalam satu bidang atau seksi, Syariwijaya senantiasa melontarkan pertanyaan, "Bagaimana, siap atau lempar handuk?" Syahriwijaya lalu tertawa dan diikuti peserta rapat.

Semoga penulis, tak salah tarik file memory. Pak Imran Abidin, ketika itu masih Kabid di PSDA, pada salah satu rapat persiapan acara, sempat ditanya oleh Pak Sekda, Syahriwijaya.


"Bagaimana, Pak, Imran, siap atau lempar handuk?

Tak berpikir panjang, Pak Imran menjawab, "Siap, Pak Sekda".

Intinya, sosok aparat Imran Abidin tidak pernah kedengaran lempar handuk (tidak siap melaksanakan tugas). Dalam artian setiap diberikan amanah dan tanggungjawab, ia konsen untuk bekerja dan mengemban tugasnya yang mengkonotasikan bahwa Imran Abidin memang sosok aparat pekerja keras.

Satu lagi kesan-kesan manis yang disisakan Imran Abidin. Benar kata Kadis Kominfo bahwa Imran Abidin itu mudah bergaul dengan semua kalangan, termasuk insan pers (wartawan). 
Tak ada kesan arogan, apalagi otoriter seperti dipertegas oleh seorang wartawan yang acapkali ketemu Imran Abidin semasa aktifnya.


Edy Basri, S.H, wartawan senior yang sering berinteraksi dengan Pak Imran semasa hidupnya mengakui bahwa ketemu dengan sosok Imran Abidin itu seperti tak ada bebanJurnalis yang berkualifikasi Wartawan Utama dari Dewan Pers itu melihat Imran Abidin itu orangnya terbuka, ngomongnya santun dan sangat bersahabat. 


"Kalau berhadapan dengan Pak Imran itu tak ada kesan arogan, apalagi otoriter. Berani saya katakan, sosok mendiang Pak Imran itu merupakan prototype pejabat dan aparat yang patut jadi teladan bagi pejabat lain," cetus Edy Basri, mantan wartawan Harian FAJAR yang kini mengelola 2 mediaonline. 

Selamat jalan, Pak Imran, namamu selalu dikenang! (*)

Penulis: SUCI SRI WAHYUNI
Editor: ABDUL


×
Berita Terbaru Update