Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Unjukrasa BBM di Makassar dan Tuntutannya

Selasa, 06 September 2022 | 14:27 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-07T10:59:58Z

 

Mahasiswa Tuntut Kenaikan BBM Dikaji Ulang. Akui, Mereka Berjuang sebagai Representasi Rakyat

Selasa, 06 September 2022 | 14:42 WIB |  6 Views


Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda temui Korlap Unjukrasa, Yandi, depan UMI Makassar untuk negosiasi. (Foto: ABDUL).
 
Korlap Aksi Unjukrasa HMI, La Ode Muhamad Yuslan tengah berorasi di lokasinya Jl Perintis Kemerdekaan, depan UNHAS dan depan Jl Bung (malan masuk Kopertis (Foto: ABDUL).

NUANSABARU.ID, MAKASSAR -- Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) menuai protes. Sejumlah mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Makassar berunjuk rasa dan meminta pemerintah meninjau ulang keputusan itu. 


Gelombang unjukrasa yang sempat dipantau langsung, digelar di Jln Perintis Kemerdekaan, depan Jln Bung (jalan masuk ke Kopertis), tak jauh dari depan Pintu 0 (nol) UNHAS, Senin, (5/9-2022).

Adalah kelompok pengunjukrasa dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) tampil dengan jenderal lapangan, Fajrul Bahtiar dan Korlapnya, La Ode Muhammad Yuslan. Meski ketika itu turun hujan rintik-rintik, namun pengunjukrasa dari mahasiswa HMI itu tak berhenti berorasi menyuarakan tuntutannya.

Terlihat, kelompok pengunjukrasa membentangkan spanduk bertuliskan kata-kata kontrol, menutupi separuh badan jalan. Mereka juga membakar ban bekas yang membuat api berkobar dan asap hitam pekat mengepul.

Kendati personilnya, tak begitu banyak, diperkirakan hanya puluhan orang, namun sempat memacetkan jalan poros itu. Mulai di depan Jln Bung ke arah Timur, depan Pintu 1 (satu) UNHAS hingga ke depan Kantor Disdik Sulsel, macet total.

Demikian padatnya kemacetan, sejumlah pengendara memilih transit di halaman SPBU yang bersebelahan dengan Pintu 1 UNHAS sambil menunggu redanya kemacetan.

Kemacetan padat di Jl Perintis Kemerdekaan, depan UNHAS karena demo mahasiswa (Foto: ABDUL). 

Indonesia Miliki Cadangan Minyak


Sayangnya, sound system yang digunakan pengunjukrasa saat itu stelannya over echo sehingga orasi yang disampaikan korlapnya kurang jelas. Namun, sempat kedengaran permohonan maafnya kepada masyarakat karena aksinya mengganggu pengguna jalan.

Untuk mengetahui kejelasan tuntutannya, kru media ini mewawancarai langsung korlapnya. Korlapnya, La Ode Mohammad Yuslan mengatakan, kami Komisariat HMI merespon kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM itu tidak adil.

"Kami sebagai rakyat dan sebagai mahasiswa menyangkan kebijakan menaikkan harga BBM itu tanpa meminta pertimbangan rakyat itu sendiri " tegasnya.

La Ode, nama singkatnya, mengungkapkan bahwa dasar tuntutannya ini melalui kajian secara ilmiah. Dikatakan, harga minyak dunia saat ini turun sehingga dipertanyakan apa dasarnya pemerintah menaikkan ekonomi dengan menaikkan harga BBM di Indonesia.

Menurut korlap unjukrasa tersebut, minyak tidak sepenuhnya atau 100 prosen itu import, Indonesia ada cadangan minyak. Ironisnya, presiden sendiri telah mengakui itu.

Presiden Jokowi, urai La Ode, telah mengeluarkan statement pada tahun 2013 lalu mengatakan bahwa cadangan minyak Indonesia secara nasional masih bisa menanggung rakyat Indonesia sampai tahun 2030.

"Nah, kenapa pemerintah menaikkan harga BBM, " ujar La Ode setengah bertanya.

Diminta tanggapannya tentang statement Walikota Makassar, Ramadhan Pomanto yang menyatakan setuju dengan kenaikan harga BBM, La Ode tak menanggapi khusus.

"Yang jelas, kami meminta kepada pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam hal ini, baik eksekutif maupun legeslatif untuk mengkaji ulang dan mempertimbangkan kembali tentang kenaikan harga BBM itu, " tandasnya.

Korlap unjukrasa tersebut juga memprotes khusus pihak kepolisian tentang informasi yang muncul mengatakan pihak kepolisian pada suatu daerah telah melakukan tindakan represif kepada seorang kader HMI.

"Kami juga mengutuk keras tindakan represif yang dilakukan pihak kepolisian terhadap kader HMI di Cabang Dompu, " tegas La Ode Muhammad Yuslan rada memprotes.

Sepeti diketahui Presiden R.I Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM tersebut di Istana Negara, Sabtu, (3/8-2022), pukul 13.30 WIB, lalu. Jenis BBM yang dinaikkan harganya, Pertalite, Solar dan Petamax.

Secara riil, Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM tersebut. Jelasnya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter (kenaikan harga 2.350) dan harga solar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter (kenaikan harga Rp 1.950). Sedangkan harga Petamax naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.500 per liter (kenaikan harga Rp 2.500)


Mahasiswa Tutup Jalan agar
Tuntutannya Diperhatikan

Sementara itu, aksi unjukrasa yang juga dipantau langsung hari itu, berlangsung di Jln Urip Somuharjo, depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Makassar dan atau di depan Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Makassar.

Kelompok pengunjungrasa di depan Kampus perguruan tinggi swasta ternama di Sulsel ini relatif lebih besar massanya. Tak sekedar massanya besar, tapi juga aksinya juga lebih tegas.

Aksinya, bukan hanya memacetkan jalan, malahan jalan protokoler itu ditutup rapat. Jalan utama 2 jalur itu sebelah menyebelah disekat penuh seluruh badan jalan. Sekatnya menggunakan bambu batangan dan spanduk. Praktis kendaraan tidak bisa tembus. Pejalan kaki pun kalau mau melintas hanya melewati trotoar.

Terlihat sebuah bendera organisasi berkibar bertuliskan IPMIL (Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu). Seorang mahasiswa berjaket almamater warna hijau tua di sela-sela aksi ketika ditanya membenarkan bendera tersebut merupakan bendera mahasiswa asal Luwu. Namun ia mengungkapkan bahwa pengunjuk rasa ini juga gabungan dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)..

Sembari ada yang menjaga 4 (empat) sekat atau palang jalan, mahasiswa terus berorasi secara bergantian dengan sejumlah oratornya. Mereka dikordinasi oleh Korlapnya bernama Yandi.
(
Petugas kepolisian yang mengawal aksi demo di depan Kampus UMI Makassar (Foto: ABDUL).

Ini di Jl Urip Sumoharjo, depan Kampus UMI Makassar, jalan podos utama ini 'dikunci' atau ditutup rapa mahasiswa seluruh badan 
jalan sehingga kendaraan tidak bisa tembus (Foto: ABDUL).

Orasinya rata-rata bernada protes atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Mereka pada intinya menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM ini menjadikan rakyat menjerit, apalagi kenaikan harga BBM itu akan diikuti dengan kenakkan harga barang kebutuhan pokok masyarakat.

Dikutip seruannya antara lain menyatakan bahwa mahasiswa berjuang sebagai representasi rakyat. "Jangan kendor teman-teman kalau karena perjuangan ini kita gugur berarti kita mati syahid, " seru seorang oratornya bersemangat.

Pada intinya, mahasiswa berharap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM itu hendaknya ditinjau ulang pemerintah Identik dengan tuntutan mahasiawa yang berunjuk rasa di depan Kampus UNHAS.


Kasatlantas Polrestabes Makassar
Temui Mahasiswa Lakukan Negosiasi


Serunya lagi, sekira pukul 17.30an Wita hari itu, Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda mencoba menemui Korlap Aksi Unjukrasa, Yandi. Maksudnya, untuk bernegosiasi agar mahasisaa mau membuka jalan untuk dilewati kendaraan pengguna jalan.

Meski tak terjadi ketegangan, namun ketika Kasatlantas berbicara dengan Yandi, sempat dikerumuni warga di lokasi. "Lihat, saya datang sendiri ini, tidak bawa pasukan," ujar AKBP Zulanda terkesan persuasif sembari memohon mahasiswa mau membuka jalan.

Namun, saat itu mahasiswa tetap bertahan tidak mau membuka jalan. Sebagaimana dikemukakan beberapa orang diantara mereka ketika itu, mengatakan, alasannya menutup jalan supaya tuntutan mereka diperhatikan dan bagi warga yang ngotot mau membuka jalan berarti ikut setuju harga BBM naik.

"Polisi tidak berhak memediasi, polisi hanya bertugas mengawal aksi kami, " kata seorang diantara mereka.

Mahasiswa juga berkali- kali memohon maaf karena menghalangi pengguna jalan. Namun mereka berasumsi bahwa perjuangan ini untuk kepentingan masyarakat juga.

Aksi unjuk rasa hari itu berjalan aman. Terlihat Kasatlantas Pokrestabes Makassar, AKBP Zulanda beserta jajarannya dan juga personel kepolisian lainnya tetap eksis mengawal aksi mahasissa di setiap lokasi unjukrasa.

Pantauan terakhir media ini sekira pukul 19.45 Wita malam, Senin, (5/9-2022), palang jalan yang "mengunci' Urip Sumoharjo, depan Kampus UMI, belum juga dibuka mahasiswa.

Tak sempat dipantau sampai jam berapa mahasiswa baru membuka jalan. Yang jelas, aksi mahasiswa ini patut diattensi oleh pihak terkait. Sebab beredar informasi bahwa aksi mahasiswa ini akan terus berlanjut di hari-hari berikutnya.

Bahkan hari itu, aksi serupa yang tak sempat dipantau langsung juga digelar di beberapa lokasi. Misalnya, di Jln AP Pettarani, depan UNM (Universitas Negeri Makassar), Jln Sultan Alauddin, dekat Unismuh (Universitas Muhammadiyah), dan di lokasi lainnya yang tak disebutkan semua. (*).

Penulis: RENALDI

Editor: ABDUL










Hukum

×
Berita Terbaru Update