Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Membedah Kepelatihan STy, 7 Alasan Timnas Indonesia Pantas Tunjukkan Tajinya Lawan Curacao

Jumat, 23 September 2022 | 10:46 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-23T17:12:26Z

 


Grafis STy dan 8 pemain Timnas dengan latarbelakang Garuda. Kualifikasi Piala Asia 2023 yang lalu (Foto: Dok. NUANSABARU).

NUANSABARU.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia siap melakoni FIFA Machday yang dinantikan publik sepak bola di negeri ini. Di ajang International Friendly Match tersebut Timnas Indonesia akan berhadapan 2 kali dengan Timnas Curacao. 

Pertama, 24 September 2022, berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung. Kedua, berselang 2 hari kemudian, 27 Sepetember 2022, Timnas akan menjajal kembali Cudacao di Stadion Pakansari Bogor, Jawa Barat.

Meski hanya ujicoba, namun bagi Timnas senior, bahkan sepak bola Indonesia, laga kali ini amat berarti. Hitung-hitung sebagai refleksi model kepelatihan Shin Tae-yong (STy).

Dari penelusuran kru olahraga dan sepak bola media ini mencatat sedikitnya ada 7 (tujuh) alasan mendasar versi NUANSABARU.ID, Timnas Indonesia pantas tampil maksimal dan menunjukkan gregetnya melawan Curacao.

Pertama, penampilan Timnas kali ini menunjukkan kekuatan atau kualitas terkini sepak bola Indonesia era kepelatihan STy. Betapa tidak, Curacao yang dijamu, sesuai up date merupakan peringkat 84 FIFA.

Sedangkan Timnas Indonesia hanya peringkat 155 FIFA atau terpaut lebih rendah 71 peringkat. Apalagi Curacao dikabarkan, banyak pemainnya yang bergabung dengan klub-klub Eropa.

Kedua, konsep STy yang getol me-revolusi Timnas senior dengan banyak memberdayakan pemain-pemain muda (estimasi kisaran usia 17 sampai 23 tahun), tak seperti model timnas dulu yang rata-rata dihuni pemain senior.

Dengan skuad yang didominasi pemain muda dalam laga kali ini akan dilihat efektifitasnya.

Ketiga, ketika Timnas Indonesia mampu menunjukkan performa terbaiknya dengan menahan seri saja apalagi kalau memenangkan pertandingan, diprediksi media akan ramai-ramai menulis bahwa Timnas Indonesia membuat kejutan dan sepak bola Indonesia berkembang pesat.

Dengan demikian bisa disebut sebagai babak baru kebangkitan sepak bola Indonesia.

Keempat, seperti diketahui di tangan STy, Timnas senior lolos ke Putaran Final Piala Asia 2023, disusul Timnas U19 lolos ke Putaran Final Piala Asia U20 2023. Sementara even internasional yang juga relatif dekat, Piala Dunia U20 tahun 2023, dimana Indonesia sebagai tuan rumah.

Jikalau Timnas lagi-lagi seri saja, apalagi menang lawan Curacao, sepak bola Indonesia meletakkan modal moral yang membesarkan semangat kubu Timnas.

Penampilan yang meyakinkan dalam laga ini akan membangkitkan semangat juang menyongsong Piala Asia 2023 (tempatnya diumumkan AFC 17 Oktober 2022), Piala Asia U20 2023 di Uzbekistan dan juga Piala Dunia U20 di Indonesia.
Skuad Timnas Rizky Ridho, Rachmat Irianto dan Witan Sulaeman selebrasi usai Rachmat Irianto cetak gol dalam sebuah laga (Foto: Dok. PSSI). 

 Ujian Keampuhan Kepelatihan STy

Kelima, secara fakta karakter kepelatihan seorang STy selama menukangi timnas bisa disebut khas dan sedikif unik. Sosoknya dispilin, tegas, tak banyak kompromi dan teguh dengan prinsipnya.

Pelatih asal Korea Selatan itu termasuk kaya kreasi dan strategi yang terkadang sulit ditebak. Baik oleh pengamat sepak bola Indonesia maupun pihak lawan.

Laga FIFA Matchday Timnas Indoesia lawan Curacao ini sebagai satu ujian keampuhan karakterisitik kepelatihan STy. Semoga tidak jadi antiklimaks yang meronrong pamornya.

Keenam, secara normatif jikalau Timnas Indonesia menang tentu peringkatnya melejit dan banjir pujian. Lantas ketika timnas kalah, biasanya muncul banyak suara. Mulai dari keritikan alias sorotan, dukungan motivasi untuk tetap semangat hingga suara-suara sumbang yang apriori.

Salahkah itu? Kalau disadari, justru reaksi tersebut normal-normal saja dalam sepak bola di dunia mana pun. Memang setiap negara memiliki federasi sepak bola, namun sepak bola hakekatnya bukan milik federasi.

Sepak bola itu sejatinya dari publik, untuk publik dan milik publik, yang tentu tak sepi dari suara-suara publik.

Ketujuh, Timnas Indonesia berpeluang menang dan membuat kejutan. Alasan sederhananya, skuadnya cukup meyakinkan. Sebanyak 6 sosok pemain kualitasnya berpengalaman merumput di luar negeri yakni, Asnawi Mangku Alam, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Elkan Baggott, Sadil Ramdani dan Pratama Arham.

Kalau tidak salah, baru kali ini Timnas punya skuad sebanyak itu yang main di luar negeri. Satu indikasi positif perkembangan sepak bola Indonesia.

Pemain lainnya, 17 pemain muda berkualitas dari klub-klub Liga 1. Ada Ricky Kambuaya, Marc Klok, Rachmat Irianto, Fakhruddin Aryanto, Syahrian Abimanyu, Risky Ridho dan Yakob Sayuri.

Ada lagi, pemain sedang berkibar di U19 Marselino Ferdinan dan rekruitmen kejutan, Ramadhan Sananta yang baru mulai bergabung dan pemain-pemain lain yang tak disebutkan semua, yang rata-rata pemain-pemain muda kualified di klubnya. (*).

Penulis/Editor: ABDUL

Informasi: Artikel ini juga tayang di Okesulsel.com (terverifikasi Dewan Pers), Media Grup NUANSABARU.ID.






×
Berita Terbaru Update