Mayat Wanita Ditemukan di Sumur, Warga Sampang Geger

 

Petugas dari Polsek Sreseh Sampang Madura dan para keluarga korban di rumah duka (Foto: Zahruddin Bernas)


NUANSABARU.ID, SAMPANG MADURA – Mayat wanita ditemukan di sumur. Warga geger. Ditelusuri, korban diduga kecelakaan. Orangnya dikabarkan depresi cerai sang suami 10 tahun lalu.

Kisahnya, warga sempat digegerkan dengan penemuan mayat wanita di dalam sumur. Mayat wanita tersebut ditemukan oleh warga di area persawahan di Dusun Nambangan, Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Sampang Madura, Kamis, (11/8-2022), sekira pukul 17.00 WIB.

Kapolsek Sreseh, Iptu Edi Eko Purnomo mengungkapkan, identitas mayat wanita yang ditemukan tersebut berinisial SH (51 tahun), warga Dusun Panarokaan, Desa Noreh, Kecamatan Sreseh.

“ Mayat tersebut ditemukan warga di dalam sumur di tengah sawah, milik Bardan, di Dusun Nambangan, Desa Noreh. Sebelumnya, korban memang dikabarkan pergi dari rumah tanpa pamit,” tutur Kapolsek Sreseh.

Diperoleh informasi, hari Selasa, 9 Agustus 2022, sekira pukul 14.00 WIB, anak korban bernama Abi Yasid ketika pulang dari sekolahan mendapati ibunya sudah tidak ada di rumah.

“Saat itu juga, anaknya memberitahu saudara-saudaranya jika ibunya tidak ada di rumah, lalu memberitahu warga dan segera melakukan pencarian, namun tak kunjung ditemukan,” terang Edi kepada awak media.

Keluarga Ikhlaskan Kepergian Korban

Kamis sore, 11 Agustus 2022, keluarga korban mendapat kabar dari warga, jika telah ditemukan sesosok mayat wanita di dalam sumur di tengah sawah di Dusun Nambangan.

Menurut Edi, setelah pihak keluarga korban mengecek kabar tersebut, ternyata benar, mayat ditemukan warga di dalam sumur di tengah sawah adalah ibunya yang berinisial SH, yang hilang sejak tiga hari lalu. Informasi itu pun dilaporkan ke Polsek Sreseh.

Namun, pada saat petugas Polsek Sreseh mendatangi lokasi atau TKP (Tempat Kejadian Perkara), mayat telah berhasil dievakuasi warga setempat dari dalam sumur. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan atau visum di Puskesmas Sreseh.

“Dari hasil visum luar terhadap korban yang dilakukan petugas medis Puskesmas Sreseh, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tapi, menurut pengakuan keluarga, korban mengalami depresi 10 tahun lalu, semenjak bercerai dengan suaminya,” jelas Edi.

Edi menambahkan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap mayat korban, dengan alasan telah mengikhlaskan meninggalnya (kepergian) korban dan kejadian tersebut akibat kecelakaan sendiri. (ZAHRUDDIN BERNAS/ABDUL-NB)





Topik Terkait

Baca Juga :