Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Perjalanan Riligius Mendiang, K.H. Abdul Muin Jusuf (1) Kali Sidenreng Ulama Kharismatik dan Sosok Teladan

Selasa, 09 Agustus 2022 | 14:34 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-20T19:16:51Z

 




Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap, H. Surkati Muin (paling kiri) bersama Buppati Sidatap, H. Dollah Mando (kedua dari kiri) pafa suasana Haul ke-18 Kalo Sidenreng (Foto: Diskominfo Sidrap).
 
NUANSABARU.ID, BENTENG SIDRAP -- Kyai Haji Abdul Muin Jusuf adalah sebuah nama yang tak asing bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan di jajaran ulama, namanya sebagai ulama tercatat di level nasional hingga ke Saudi Arabia, banyak yang mengenalinya.

Serangkaian peringatan 18 tahun wafatnya atau Haul ke-18 tahun 2022 ini, NUANSABARU.ID secara bersambung menurunkan kisah-kisah perjalan religius Sang Guru yang akrab disapa dengan gelaran Anregurutta Kali Sidenreng,

Kalau ditelusuri, K.H. Abdul Muin Jusuf (baca: Yusuf) yang pernah dipercaya sebagai Ketua Majelis Ulama (MUI) Provinsi Susel (sebelum era K.H. Sanusi Baco, Lc), merupakan sosok ulama kelahiran Sidrap, Sulawesi Selatan.

Tepatnya, ulama berdarah Sidrap-Wajo tersebut lahir di kota tua, Rappang Kabupaten Sidrap, 21 Mei 1920. Selanjutnya, suratan takdirnya menggariskan sosok ulama kharismatik itu wafat atau berpulang ke Rahmatullah, 23 Juni 2004 dalam usia 84 tahun lebih atau tepatnya, wafat dalam usia 84 tahun 1 bulan 2 hari.

Sebagai wujud kekaguman dan iringan doa, dan dzikir bersama untuk almarhum -- kalangan keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat, murid-murid dan alumninya menggelar Haul di pondok pesantren yang dahulu didirikannnya.

Bertepatan dengan tanggal 23 Juni 2022, hari wafatnya genap 18 tahun. Namun, tak mengurangi maknanya,
haul-nya baru diperingati, Sabtu 6 Agustus 2022. di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqa, Dusun Benteng, Kelurahan Benteng, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulsel.

Peringatan Haul dihadiri, Bupati Sidrap, H. Dollah Mando, Rektor IAIN Kota Parepare, Dr. Hannani, sejumlah pimpinan Pondok Pesantren se-Sulsel dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap, Idris Usman.

Selebihnya, terlihat hadir anggota DPRD Sidrap, Ahmad Shalihin, Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Saharuddin, Kapolsek Baranti, Iptu Amran Adam, Danramil 1420-01 Pancalautang, Abd Muis, dan hadirin lainnya.
Suasana Peringatan Haul ke-18 Kali Sidenreng di Ponpes Al Urwatul Wutsqa Benteng, Sidrap (Foto: Diskominfo Sidrap).

Mau Lebih Lengkap, Jangan Lupa Baca Juga Berita Tetkait: Beliau Tidak Suka Mengbamba


Makna Gelaran Anregurutta Kali Sidenreng

Hadirin diterima oleh, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqa, H. Surkati Muin, para panitia Haul, para staf pengajar dan keluarga besar pesantren terkemuka di daerah itu.

Dari raut wajah, H. Surkati Muin yang juga putra mendiang K.H. Abdul Muin Jusuf, terpancar nuansa bahagia dan bangga menyaksikam antusias para pejabat dan para tokoh, para muballiq dan ,apisan masyarakat mengikuti haul itu.

Bila dibedah selintas, K.H. Abdul Muin Jusuf yang dikenal dengan gelaran, "Anregurutta Kali Sidenreng" (Sang Maha Guru Kali Sidenreng), mengandung makna tersendiri. Anregurutta itu merupakan gelaran dalam Bahasa Daerah Bugis bagi ulama besar yang bermakna Maha Guru atau Sang Guru tempat belajar dan bertanya masyarakat dalam perkara keagamaan dan kehidupan,

Sementara gelaran Kali Sidenreng itu disematkan sejak masa awal kemerdekaan. Kali atau disebut juga Kadi merupakan gelaran tempo doeloe (baca: tempo dulu) bagi pemuka agama atau ahli agama. Sedangkan Sidenreng merupakan nama daerah ini sebagai pusat pemerintahan di bagian Selatan dan di bagian Utara namanya Rappeng (Rappang).

Berdasarkan catatan sejarah, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan bentukan dari 2 (dua) kerajaan serumpun dahulu, yakni Addatuang Sidenreng dan Arung Rappeng (Rappang).

Di daerah ini hidup seorang ulama terkemuka yang begitu memasyarakat bernama Abdul Muin Jusuf. Sosok yang kemudian digelar Kali Sidenreng ini telah berkiprah sejak masa awal-awal pasca kemerdekaan R.I., 17 Agustus 1945, hingga tahun 2.000-an atau sampai wafatnya tahun 2004.

Sekilas, dalam berbagai ceramah di masa hidupnya, beliau telah memaparkan berbagai kajian ilmu-ilmu syariat, fiqih, akhlak dan berbagai macam pencerahan agama yang sangat berkesan di kalangan masyarakat. Ceramah dan pesan-pesan agamanya dirasakan tetap abadi sekalipun beliau telah tiada. Bak pesan emaginer yang tak lekang dimakan zaman dan tak usang ditelan waktu.

Oleh karena itu, sangat pantaslah kalau Bupati Sidrap, H. Dollah Mando ketika menghadiri Haul ke-18 ini menyatakan, mendiang Kali Sidenreng itu
ulama kharismatik yang patut diteladani.

"Kali Sidenreng merupakan ulama kharismatik yang tidak hanya dikenal di Sulsel tapi juga menjadi aset nasional," cetus Dollah Mando.

"Beliau selalu memberikan dakwah di masyarakat serta memberi banyak pesan-pesan penting bekal dunia dan akhirat. Anregurutta K.H. Abdul Muin Jusuf memiliki banyak jasa, dan patut menjadi sosok teladan," jelasnya. (ABDUL-NB).

 Sumber:  
* Buku Sejarah Sidrap
(Tim Penyusun: Dosen UNHAS)
* Diskominfo Sidrap dan sumber lain. 






Hukum

×
Berita Terbaru Update