Banjir Bah Landa Sidrap Seorang Warga Tewas Terjepit, Sejumlah Rumah Hanyut Terbawa Arus




Ini, Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah dan anggota dengan uniform Polri turun lanhsung di titik banjir di Tanru Tesosng Kecamatan Duapitue, Jumat 3 Mei 2024 (Foto: Dok. Istimewa). 

Nuansabaru.id, SIDRAP - Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) kini dilanda banjir bah. Diduga banjir tersebut karena dalam 2 hari terjadi hujan seharian. Kemudian dipicu oleh Bendungan Bila Kecamatan Pituriase yang jebol.

Ada juga informasi menyebutkan banjir yang dinilai warga merupakan banjir terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan banjir kiriman.

Sakka, (37 tahun), warga Sidrap dan juga Bahri, (45 tahun) yang dihubungi, Jumat (3/5-2024) sore membenarkan bahwa dalam 2 hari ini, tanggal 2 dan 3 Mei 2024 Sidrap memang diguyur hujan.

Menurutnya, Jumat 3 Mei 2024 itu tak pernah kelihatan cahaya matahari karena terus mendung dan hujan seharian. "Cuma herannya, hujannya memang sepanjang hari, tetapi hujan lebat itu tidak terus-menerus, hanya sekali-kali baru hujan gerimis lagi, tapi bisanya terjadi banjir besar begitu, " kata Sakka dibenarkan Bahri.

"Bisa jadi penyebabnya karena ada bendungan jebol ataukah banjir kiriman, " kata Bahri menambahkan.

Sumber itu menyebutkan bahwa banjir besar itu terjadi pada 3 kecamatan di wilayah Timur Sidrap. Ketiga kecamatan yang dimaksudkan. Kecamatan Pituriaae, Kecamatan Pituriawa dan Kecamatan Duapitue.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, akibat dari banjir tersebut, telah menelan korban jiwa dan harta benda. Belum diperoleh data dari BPDB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sidrap, seberapa besar korban akibat air bah tersebut.

Penyebabnya Diduga Bendungan Bila Jebol dan  Banjir Kiriman

Data ringkas menyebutkan, ada korban meninggal dunia karena terjepit dan sejumlah rumah warga hanyut ditelan banjir. Bahkan, demikian besarnya banjir sejumlah rumah warga dikabarkan terbawa arus.

Sumber dari warga setempat menyebutkan, di Desa Belawae, Kecamatan Pituriase, Jumat, (3/5- 2024), sekira pukul 9.00 WITA, seorang warga meninggal dunia akibat banjir di desa itu. .

Warga yang tersebut bernama H. Andi Ali (80 tahun), seorang petani. H Andi Ali yang dikenal sebagai warga Dusun 4 Tolopa, Desa Belawae, Kecamatan Pituriase, Kabupaten Sidrap bernasib pilu dan menyedihkan.

Warga setempat bernama Riswan mengungkapkan, saat terjadi banjir, Sungai Belawae meluap menggenangi rumahnya. Saat rumahnya ditelan banjir korban (H Andi Ali) yang dalam kondisi sakit berada di dalam rumah .

Ironisnya, rumah korban terbawa arus banjir dan masih terjepit di bawah air. Warga sekitar belum dapat melakukan evakuasi karena debit air yang masih tinggi dan kurangnya alat yang memadai untuk membantu proses evakuasi.

Hingga berita ini diturunkan, korban dikabarkan masih terjepit di dalam rumah yang tersangkut di pohon. Tim penanggulangan bencana dan petugas TNI Polri telah dikerahkan untuk melakukan penyelamatan. Namun terkendala dengan medan yang sulit dan masih tingginya debit air.



Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah dan tim berikan pertolongan ke warga berdampak banjir di lokasi. (Foto: Dok. Istimewa).

Kapolres dan Kasatreskrim Polres Sidrap Terkurung di Titik Banjir 

Pihak terkait dari Pemkab Sidrap beserta TNI-Polri dan relawan terus berupaya untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada warga yang terdampak banjir.

Informasi lain menyebutkan Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Agung Rama Setiawan, Polsek Duapitue turun dan rombongan langsung ke lokasi banjir di Tanru Tedong Kecamatan Duapitue untuk memberikan pertolongan kepada warga.

Bahkan dikabarkan, Kapolres Sidrap dan Kasat Reskrim sempat terjebak banjir karena saat itu debut air belum surut.

"Saya dan bapak (Kapolres) masih di titik banjir, kami masih terkurung banjir di daerah Tanru Tedong, Kecamatan Dua Pitue sebelum Kantor Polsek. Tadi bapak (Kapolres) masih menyisir jalan, saya ini di belakangnya," yulis Kasatreskrim Agung Rama lewat WhatsApp kepada awak media.

Bagaimana perkembangan situasi dan seberapa besar korban akibat banjir yang melanda daerah pertanian itu? Media ini terus berupaya merekam situasi ter-up date dari daerah tersebut.

Penulis: Tim Redaksi
Editor: ABDUL


Topik Terkait

Baca Juga :