Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pekerjaan Konstruksi Optimasi Lahan Rawa Seluas 4.050 Hektar Dimulai di Sidrap

Minggu, 24 Maret 2024 | 09:13 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-25T11:00:01Z

Pj Bupati Sidrap H. Basra berikan arahan tentang sektor pertanian di Sidrap didampingi Dandim 1420/Sidrap, 
Letkol Inf Andika Ari Prihantoro. (Foto: Bidhumas Diskominfo Sidrap/ABDUL HASAN)
.


NuansaBaru.ID, SIDRAP - Pekerjaan Konstruksi Optimasi Lahan Rawa di Kabupaten Sidenreng Rappang dimulai pada areal seluas 4.050 hektar. Kegiatan tersebut ditandai dengan penanaman perdana padi yang dilakukan di daerah itu. Tepatnya, di wilayah Kelurahan Lajonga, Kecamatan Pancalautang, Sabtu, (23/03/2024). 



Kegiatan ini dihadiri Staf Ahli Menteri Pertanian, Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhammad Arsyad, didampingi Pj. Bupati Sidrap, H. Basra, bersama Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Andika Ari Prihantoro.


Selain itu, hadir pula Sekretaris Dirjen Hortikultura, Dr. Ir. M. Taufiq Ratule, Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Serealia, Dr. Amin Nur, Camat Pancalautang, Muhammad Samir, Lurah Lanjonga, Inara para penyuluh pertanian, para petani dan undangan lainnya.


Kehadiran Staf Ahli Mentan itu merupakan bagian dari monitoring terhadap kegiatan optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi tahun 2024 di Kabupaten Sidrap.


Pj Bupati Sidrap H. Basra dalam sambutannya menyatakan, Kabupaten Sidrap merupakan salah satu daerah sentra produksi beras di Sulawesi Selatan.


Meskipun merupakan bagian kecil dari wilayah Indonesia, lanjutnya, kontribusi Sidrap dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional sangat signifikan.


Dipaparkannya, lahan sawah di Kabupaten Sidrap tahun 2022-2023 seluas 50.277 hektar, dengan produksi padi sebesar 502.652 ton, dan produktivitas rata-rata mencapai 6,38 ton/hektar.


"Pencapaian ini merupakan kontribusi produktivitas tertinggi di Sulawesi Selatan berdasarkan luasan lahan kabupaten,” lontar Basra.




Nb2


Pemkab Sidrap Komitmen Dukung 

Swasembada Pangan Nasional


Basra menuturkan, hasil itu masih dapat ditingkatkan mengingat pada kurun waktu tahun terakhir ini terjadi perubahan iklim el-nino secara global, yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas pertanian.


Dikatakan, Pemkab Sidrap terus berkomitmen untuk mendukung upaya swasembada pangan nasional. Menurutnya, melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Sidrap melakukan koordinasi intensif dengan Kementan dan instansi lainnya.


Kordinasi intensif tersebut, imbuhnya, dalam upaya mengangkat isu-isu strategis yang dihadapi petani untuk peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani. 


"Dan  alhamdulillah pada tahun 2024 ini berkat doa dan kerja keras petani khususnya pada lahan sawah rawa lebak di Kabupaten Sidrap terealisasi bantuan kegiatan Optimasi Lahan Rawa Tahun 2024,” ungkap Basra.

 

Ditambahkannya, kehadiran kegiatan Optimasi Lahan Rawa Tahun 2024 di Kabupaten Sisrap melalui dana APBN Kementerian Pertanian, menjadi solusi terhadap permasalahan pokok yang saat ini dihadapi petani.


Sementara Prof. Dr. Muhammad Arsyad, menekankan pentingnya upaya konstruksi, pompanisasi, dan perluasan area tanam untuk mengatasi tantangan iklim yang dihadapi. 


Staf ahli Mentan optimis upaya ini akan meningkatkan volume pasokan pangan bagi seluruh Indonesia dalam waktu dekat.


"Ini salah satu tujuan mendasarnya untuk merespon kemarau yang sangat berkepanjangan. Dan kita berharap Sidrap masih tetap sebagai supplier utama, terutama untuk pangan di Indonesia,” ujarnya.




Nb3


Optimalisasi Lahan Rawa Libatkan 141 Kelompok Tani pada 24 Desa di Sidrap


Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Sidrap, Ibrahim menguraikan, optimasi lahan rawa seluas 4.050 hektar melibatkan 141 kelompok tani.


Kelompok tani ini, sebut kadis itu, tersebar di 24 desa/kelurahan pada 7 kecamatan di Kabupaten Sidrap.


"Tujuannya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sawah di lahan rawa lebak melalui perbaikan infrastruktur guna meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padinya," jelas Ibrahim.


Hal itu, imbuhnya, sejalan dengan upaya pokok dalam peningkatan produksi padi di Kabupaten Sidrap, dengan mengejar luas tambah tanam yang pada musim tanam Oktober 2023-Maret 2024.


Pada kesempatan yang sama, Kabid Sarana dan Prasarana DTPHPKP Sidrap, Surianto merinci pekerjaan yang akan dilaksanakan pada kegiatan optimasi lahan rawa di Kabupaten Sidrap tahun 2024.


Pengerjaan itu yakni pengerukan/normalisasi sungai/saluran irigasi, pembangunan/rehabilitasi irigasi perpompaan, pembangunan pintu air/dam parit, pembangunan drainase berupa plat dekker dan gorong-gorong, serta pembangunan jembatan tani.


"Ada juga pekerjaan lainnya yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan rawa sesuai kebutuhan spesifik lokasi untuk kebutuhan tata kelola air, serta dukungan biaya pengolahan lahan bagi petani lokasi kegiatan," ulasnya.


Surianto menambahkan, pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh TNI, dalam hal ini Kodim 1420 Sidrap, dan dijadwalkan selesai paling lambat 30 Juni 2024. (Adv)


Penulis: ABDUL HASAN

Editor  : NURYADIN SUKRI

(BIdhumas Diskominfo Sidrap)


Informasi: Direkam dan direvisi seperlunya oleh                                Redaksi NuansaBaru.ID

Hukum

×
Berita Terbaru Update