Melirik Budaya Tudang Sipulung Jelang Turun Sawah di Bumi Nene' Mallomo yang Tetap Eksis

Cuplikan dari Musyawarah Tudang Sipulung Tingkat Kecamatan 

di Bilokka dan Amparita Sidrap



Lahan pertanian (hamparan sawah) di Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan diberdayakan. (Foto: Dok. Sulselprov.co.id).  

Pengantar Redaksi:

Tudang SIpulung di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Kab Sidrap Sulsel), jelang musim tanam padi tetap dibudayakan. Apa saja yang dibahas dalam urung-rembuk petani dan pemerintah di daerah itu?

Informasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskomifo) Sidrap menyebutkan yang dibahas antara lain, jadwal tanam dan pola tanam padi, perubahan iklim, permasalahan hama tanaman dan jaringan irigasi.

Hal lainnya juga dibicarakan jenis varietas padi yang akan digunakan, permasalahan pupuk maupun dosis pemupukan yang tepat serta permasalahan pertanian lainnya. Berikut cuplikan selintas, pelaksanaan Tudang Sipulung 2 kecamatan di daerah tersebut. (Redaksi)



NuansaBaru.ID, SIDRAP - Budaya Tudang Sipulung jelang turun sawah atau musim tanam tetap eksis di Bumi Nene'Mallomo, julukan klasik Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. 

Kali ini, giliran pelaksanaan Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu tingkat kecamatan di Kabupaten Sidrap berlanjut di Kecamatan Pancalautang dan Kecamatan Tellulimpoe, Rabu (17/01-2024).

Seperti diketahui, di beberapa kecamatan sebelumnya, MTS membahas berbagai persoalan pertanian. Diantaranya jadwal dan pola tanam, perubahan iklim, hama, jaringan irigasi, jenis varietas yang akan digunakan, permasalahan pupuk maupun dosis pemupukan yang tepat serta permasalahan pertanian lainnya.

Di Bilokka Pancalautang, kegiatan dibuka Camat Pancalautang, Muhammad Samir, dihadiri Ketua KTNA (Kelompok Tani dan Nelayan Andalan) Sidrap H Abdul Samad, Kepala IP3OPT (Instalasi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian Organisme Penyakit Tanaman) 
Tiroang, H Bunyamin, dan unsur forkopimcam (forum pimpinan kecamatan) setempat.

Tampak pula, Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian, H. Muhammad Basri, serta Kabid Sarana dan Prasarana DTPHPKP, Suriyanto. DTPHPKP itu Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan atau dahulu namanya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sidrap.

Musyawarah di Aula BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Bilokka Kecamaan Pancalautang itu diikuti pula oleh pallontara (semacam ahli tradisional analis cuaca), pengamat hama, BPP, PPK (Penyuluh Pertanian Kecamatan), ketua gapoktan (gabungan kelompok tani), kelompok tani, penyuluh pertanian, kepala desa/lurah, distributor, petugas irigasi serta unsur lainnya.


Suasana 1 pelaksanaan Musyawarah Tudang Sipulung Terpadu di Sidrap. (Foto: Dok. Diskominfo Sidrap) 

Urung-Rembuk Pembangunan/ Pengembangan Sektor Pertanian

Camat Pancalautang Muhammad Samir mengatakan MTS merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan sebelum turun sawah.

"Musyawarah tudang sipulung ini dilakukan di tingkat kecamatan kemudian hasil rumusan dilanjutkan pada tingkat kabupaten," tuturnya.

Ia berharap, hasil MTS di tingkat kecamatan ini dapat menghasilkan kesepakatan yang baik dan tepat untuk direkomendasi pada MTS tingkat kabupaten.

Sementara di Kecamatan Tellulimpoe dikaksanakan di Amparita. Tepatnya di BPP Kecamatan Tellulimpoe. Musyawarah dibuka Camat Tellulimpoe, Asbudi. Camat itu mengatakan, musyawarah ini untuk mempertemukan pendapat atau tukar-menukar informasi antarpetani dan pemerintah.

"Tujuannya memperoleh kesepakatan tentang penyelenggaraan pembangunan pertanian dan kebijakan pemerintah dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi petani kita," terangnya.

Asbudi juga menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi para petani di Kecamatan Tellulimpoe. Antara lain, permasalahan pupuk, kendala air, masalah bibit dan lainnya. (*)


Suasana 2 pelaksanaan Musyawarah Tudang Sipulung Terpadu di Sidrap. (Foto: Dok. Diskominfo Sidrap). 

Sebagai illustrasi untuk diketahui Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan merupakan kabupaten/kota yang potensi sumberdaya aalamnya berbasis pertanian. Daerah ini berjarak sekira 190-an kilometer arah Utara Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel. Tepatnya, wilayahnya berada di poros provinsi Makassar-Manado Sulawesi Utara dan juga jalur Wisata Makassar-Tana Toraja.

Kabupaten ini tercatat sebagai salah satu daerah di Sulsel yang setiap tahun produksi berasnya surplus dan selalu berkontribusi untuk mendukung penyedian stok pangan nasional.  

Belakangan daerah ini berkembang pula menjadi pusat peternakan ayam petelur. Praktis, daerah ini, kini menjadi salah satu daerah yang menjadi patokan fluktuasi harga telur di pasaran, baik tingkat provinsi Sulsel maupun tingkat nasional. (Redaksi) (*)

Referensi: Diskominfo Sidrap dan sumber lainnya. 
Penulis/Editor: M. BASIR


Topik Terkait

Baca Juga :