Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Geger, Santri Pondok Pesantren Tenar di Sidrap Tewas Gantung Diri di Toilet

Selasa, 31 Oktober 2023 | 20:18 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-31T20:24:49Z


Kapolres Sidrap: Korban Tewas Murni Gantung Diri dengan Seutas Tali



Illustrasi foto Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah didamoinginWakapolres Kompol M. Akib dan Kadst Reskrim AKP Muhalis Haeruddin dalam sebuah konferensi pers di kesempatan lain (Foto: Dok. Polres Sidrap)

NuansaBaru.ID, BENTENG SIDRAP - Keluarga dan pihak sekolahan Pondok Pesantren Urwatul Wutsqaa (PPUW) Benteng Sidrap dirundung duka yang mendalam. Tak pernah dibayangkan, seorang santrinya tewas gantung diri di Toilet hanya karena telah berseteru dengan temannya.

Sebut saja namanya Deny (15 tahun), maaf namanya disamarkan. Santri asal jalan poros Rappang-Pangkajene, tepatnya warga Kampung Kadidi Kelurahan Kadidi Kecamatan Pancarijang Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulsel. 

Deny yang berinisial RY diduga gantung diri dengan seutas tali dan ditemukan tewas di kamar mandi atau ruang Water Closed (WC) sekolahnya, Senin, (30/10-2023) sekira pukul 06.00 WITA pagi. 

Tak jelas entah perasaan apa yang menyelimuti Deny hingga gelap mata dan nekad mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas seperti itu? 

Kepala Kepolisian Resort Sidenreng Rappang AKBP Erwin Syah, S.I.K. melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim), AKP Muhalis Haeruddin mengungkapkan seluk-beluk kasusnya.

Peristiwa itu, urainya, terjadi di sebuah kamar mandi atau ruang Water Closed (WC) Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa (PPUW) Kampung Benteng, Kelurahan Benteng Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, jam 06.00  WiTA. sekolahan tempatnya menuntut ilmu. 

"Korban tewas gantung diri di dalam kamar mandi menggunakan seutas tali plastik, " ungkap AKP Muhalis Haeruddin saat dikonfirmasi, Selasa, (31/10-2023).

Kasat Reskrim Muhalis lebih jauh memaparkan, korban merupakan santri Kelas IX (dulu disebut Kelas Tsanawiah atau tingkat SMP). Berdasarkan sejumlah informasi yang dihimpun, sebelum meninggal korban diduga telah melakukan penganiayaan terhadap rekannya, namun dan sempat didamaikan.

Usai Seteru dengan Temannya, 
Deny Buat Surat Wasiat

Awalnya, urai Kasatreskrim, korban (Deny)  bersama beberapa temannya sempat melakukan penganiayaan terhadap lelaki SU dan KA pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023, sekitar pukul 22.00 WITA. 

Namun, pada hari Minggu, 29 Oktober 2023, sekitar pukul 17.30 wita tetapnya di Ponpes PPUW, kedua belah pihak didamaikan oleh Mahkamah Pondok Pesantren .

Setelah itu, lanjut Muhalis, sekitar pukul 20.00 WITA, mereka (kedua belah pihak) masing-masing kembali ke kamarnya. Ternyata, Deny menulis sebuah surat dalam Bahasa Daerah Bugis. 

Bunyi suratnya seperti ini, "Meka lao bundir okko WC. Ajana musappaka' baja pi mulao WC ke 2”. Artinya, lebih kurang seperti ini, "Saya mau bundir (bunuh diri) di WC. Jangan lagi mencari saya, besok pi kau pergi ke-WC 2".
 
Surat tersebut diberikan kepada teman lelakinya berinisial AS. Namun, Deny meminta surat tersebut tidak dibuka sebelum besok hari.

Setelah itu, Deny berpesan kepada teman lelakinya bernama YA agar tidak memberitahukan lelaki inisial HI untuk tidak mencarinya.

Atas penyampaian Deny tersebut, saksi atau temannya yang menerima pesan itu sempat merasa was-was sehingga memanggil rekannya AR untuk menemani mencari Deny, namun tidak ditemukan.

Setelah subuh hari menjelang pagi, Senin, 30 Oktober 2023, sekitar pukul 06.00 wita, saksi (temannha itu) pergi ke WC (Toilet) dengan maksud hendak buang air kecil. Di depan ointu Toilet tetsebut ia bertemu dengan lelaki FI yang sedang mengetuk-ngetuk pintu WC yang dalam keadaan terkunci dari dalam.

Setelah itu, datang lagi lelaki MA mengatakan bahwa dari tadi subuh ada orang masuk WC, namun sampai sekarang belum keluar. Oleh karena itu, saksi (AS) menyuruh AR memanjat WC untuk mengecek dan AR melihat Deny terbaring.

Para saksi atau teman-temannya pun sepakat mendobrak pintu WC dan melihat Deny sudah terbujur kaku tak bernyawa dan leher terikat tali plastik. Atas kejadian tersebut, mereka langsung melapor kepada para guru di PPUW Benteng tersebut.

Ternyata, pesan Deny (semacam wasiat) lewat surat itu serius dan benar dibuktikan bahwa Deny akan bunuh diri di WC. 

Suasana di sekolahan itu seketika langsung geger dan warga Pondok Pesantren berdatsngan menuju TKP. Sesaat kemudian, jenazah almarhum dievakusi ke Rumah Sakit Arifin Nu'mang Rappang Sidrap untuk dilakukan visum.

Setelah itu, jenazah almarhum Deny diserahkan kepada pihak keluarga untuk  disemayamkan di rumah duka. Selanjutnya, hari itu juga, Senin, 30 Oktober 2023, jenazah korban dimakamkan di Pemakaman kampung halamannya, Kelurahan Kadidi Kecamatan Pancarijang, Sidrap.

"Dari hasil penyelidikan oleh Sat Reskrim Polres Sidrap dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil olah TKP, keterangan para saksi dan alat bukti yang ada, santri inisial RY (disamarkan Deny-red), ditemukan meninggal dunia di dalam WC tidak ada unsur kekerasan, melainkan murni bunuh diri dengan cara menggantung diri menggunakan seutas tali, "tegas Kasat Reskrim. (*)

Penulis: MUSAFIR MUCHTAR
Editor: ABDUL

Hukum

×
Berita Terbaru Update