Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Polisi RW Praktik Kedekatan Aparat dan Masyarakat di Akar Rumput

Rabu, 17 Mei 2023 | 21:25 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-18T11:13:08Z

 Pencerahan Kabaharkam Polri Fadil Imran 

di Apel Pembentukan Polisi RW Polda DIY



Gubernur DIY,  Sultan Hamengku Buwono X didampingi Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran, sambut baik pembentukan Polisi RW di Polda DIY (Foto: Divisi Humas Polri)

NuansaBaru,ID, YOGYAKARTA - Polisi RW hadir sebagai wujud praktik pemolisian modern yang bermuara dari hulu yaitu pencegahan kejahatan melalui pendekatan nyata dengan masyarakat. Polisi RW (Rukun Warga) adalah semua anggota kepolisian yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal, bukan hanya bhabinkamtibmas seorang.

Demikian ditegaskan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran, saat menghadiri apel pembentukan Polisi RW di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu, (17/5-2023).

Kabaharkam Fadil Imran mengatakan, mereka (polisi RW itu) akan menjalankan fungsi polisi RW di tempat mereka tinggal saat ini. Dicontohkanya, bila ada anggota yang sedang tugas di lain kota, maka ia akan menjadi polisi RW di tempat tinggal ia bertugas atau berdinas.

Para Polisi RW, urainya, diharapkan minimal seminggu sekali, dapat berkomunikasi, menjalin silaturahmi, menjadi kawan, jembatan komunikator, fasilitator serta tempat curhat bagi warga di sekitar tempat tinggalnya. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan ketidaktertiban dalam masyarakat.

"Sesuai arahan Pak Kapolri, yang menekankan bahwa polisi harus dekat dengan masyarakat dan bersifat humanis, maka ketika saya diamanahkan memimpin Jakarta, saya berupaya menjalankan perintah tersebut melalui beberapa program. Programnya yaitu, Kampung Tangguh Jaya, Vaksinasi Merdeka, Street Race, ADA Polisi, hingga Malam Pelayanan," ungkap Fadil Imran tentang gerak langkahnya di Jakarta,

Menurut Fadil, dari keseluruhan program tersebut menjadikan anggota dekat, kenal bahkan akrab dengan warga. Dengan demikian, lanjutnya, berbagai aksi kejahatan dapat dicegah, bahkan diturunkan angkanya hingga 49 persen seperti kejahatan jalanan dan tawuran.

"Perjalanan dari pembentukan berbagai program inilah yang kemudian menjadi embrio lahirnya polisi RW di Jakarta, yang kemudian diapresiasi oleh Kapolri, untuk kemudian secara bertahap dijalankan secara nasional," ungkap mantan Kapolda Metro Jaya itu. 

Kj

Kabarhakam Polri, Komjen Pol Fadil Imran foto bersama Gubernur DIY, Sultan Hamengku Bowono X dan pejabat lainnya dalam gaya salam komando menyemangati pembentukan Polisi RW di Polda DIY. (Foto: Divisi Humas Polri). 

Pemolisian Komunitas Kurangi Kejahatan
dan Tumbuhkan Kepuasan Masyarakat

Fadil menjelaskan lagi bahwa berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu praktik pemolisian yang terbukti mampu mengurangi praktik kejahatan, menumbuhkan kepuasan masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan publik pada aparat ialah pemolisian komunitas (community policing), yang berorientasi pada kedekatan polisi kepada masyarakat.

"Dampak positif dari best practices pemolisian komunitas inilah yang juga dirasakan dampaknya di Indonesia, yang kemudian mewujudkan dalam program Polisi RW, " jelasnya.

“Bila ditanya, apa itu polisi RW, maka saya akan mengawali dengan mengajukan pertanyaan, apakah teman-teman selama ini pernah mengenal seorang polisi di lingkungan tempat tinggal teman-teman, bahkan dekat dan akrab dengan polisi? Kalau jawabannya tidak, inilah mengapa polisi RW kami bentuk, " tuturnya bergaya mono dialog.

Dari sejumlah sumber media ini, Fadil Imran yang banyak berkarier di Jakarta dan telah 20 tahun berdinas di kepolisian, dikenal sebagai sosok pejabat Polri yang cerdas dan inovatif. Di samping itu, beliau sering turun berkomunikasi langsung dengan masyarakat. Selain itu Fadil Imran juga dikenal sebagai salah satu pimpinan (petinggi Polri ) yang berani mengambil keputusan tegas bila diperlukan.

"Polisi, sebagai bagian dari negara, seyogyanya hadir untuk melihat, mendengar dan melakukan pelayanan yang fokus pada upaya pencegahan kejahatan serta pelanggaran kamtibmas yang terjadi di masyarakat,” pesan Kabaharkam itu.

Fadil kemudian menjabarkan sekilas proses polisi RW ketika mulai bertugas. Setiap wilayah, kata dia, seperti Yogyakarta, Bandung, melakukan analisa, pemetaan, secara bertahap yang kemudian memilih kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk ataupun catatan aduan kamtibmas yang tinggi.

"Sebagaimana arahan Bapak Kapolri, saya akan terus turun ke bawah, melakukan berbagai evaluasi dan inovasi agar program ini tidak menjadi program lip service ataupun seremoni semata,” kunci Fadil Imran bijak.

Sebagai tambahan informasi berdasarkan dokumen gambar/foto yang menyertai referensi dan informasi tertulis DivisiHumas Mabes Polri ini, Apel Pembentukan Polisi RW di Polda DIY itu dihadiri Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, jajaran pejabat Polda DIY beserta pejabat lainnya. (*)

Referensi: Divisi Humas Polri 
                    dan refernsi lain

Penulis/Editor: ABDUL

Hukum

×
Berita Terbaru Update