 |
| Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah dalam giat yang lain. (Foto: Dok. Polres Sidrap) |
NuansaBaru.ID, KAMPALE SIDRAP – Proses pengungkapan kasus narkoba dengan barang bukti 1000 pil ekstasi oleh tim dari Polda Sulsel menuai tantangan. Seorang anggota Tim dari Unit 3 Ditresnarkoba Polda Sulsel, Bripda Erwin dikeroyok dan dianiaya di TKP, Desa Kampale, Kecamatan Duapitue Sidrap, Sulsel.
Dari insiden itu Kapolres Sidrap, AKBP Erwin Syah, S.I.K. merespon tanggap. Ia persegera mengintruksikan kepada Kasat Narkoba Polres Sisrap, AKP Arham Gusdiar, S.I.K., MH beserta Kapolsek Duapitue Iptu Bahri untuk turun menangkap pelaku penganiayaan.
Tak hanya itu, Kapolres Sidrap juga menugasi Kasat Narkoba Polres Sidrap Iptu Amiruddin, S.H, Kanit I Sat Narkoba Polres Sidrap Ipda Jufri dan personil Satreskrim. Intelkam dan Samapta untuk bersama-sama berupaya turun menangkap pelaku penganiayaan tersebut.
Atas instruksi Kapolres tersebut, personel Polres Sidrap bekerjasama dengan personel Polsek Duapitue bergerak cepat ke lokasi. Akhirnya tim berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap terduga pelaku penganiayaan.
Terduga pelaku penganiayaan bernama Arya Bin Kasmuddin, (25 tahun) dan Edi (31 tahun). Keduanya berprofesi sebagai petani itu, diamankan di Desa Kampale, Kecamatan Duapitue, Kabupaten Sidrap, Senin, subuh hari, (29/5-2023).
Seperti diketahui, kedua tersangka telah melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap Bripda Erwin Maulana, anggota Ditresnarkoba Polda Sulsel ketika melakukan penangkapan terhadap seorang tersangka di desa itu bernama Ansu, (25 tahun), Jum'at, (26/5-2023).
 |
| Tim Gabungan dari Polres Sidrap dan Polsek Duapitue yang berhasil mengungkap dan menangkap terduga pelaku penganiayaan petugas dan dua tersangka yang berhasil diamankan (tengah) membelakangi lensa. (Foto: Ist). |
 |
| Dua tersangka penganiaya petugas dari Ditresnarkoba Polda Sulsel yang mengungkap kasus narkoba di Sidrap berhasil ditangkap petugas. (Foto: Ist.) |
Lompat ke Sungai Selamatkan Diri
Kapolres Sidrap Erwin Syah mengungkapkan, kejadian bermula saat Tim dari Ditresnarkoba Polda Sulsel melakukan pengembangan penyalahgunaan narkotika di Desa Kampale. Kecamatan Duapitue Kabupaten Sidrap. Dimana pada saat itu, Ditresnarkoba mengamankan seorang bernama Ansu.
Ironisnya, tersangka berteriak minta pertolongan yang lalu berteriak meminta pertolongan. Dalam waktu seketika, warga langsung berdatangan. Sebagian masyarakat membawa parang dan sebagian membawa balok. Termasuk juga Yul Alias Asmar, Annu Alias Nur, Mangati alias Medi, Agus Alias Agu memegang balok dan Arya memegang parang.
Kepolres menyebutkan, Ansu langsung memukul korban anggota Ditresnarkoba Polda Sulsel (Ipda Erwin Maulana) dengan menggunakan tangan kirinya, dimana posisi Ansu berada di samping kanan anggota Polda tersebut. Bukan hanya itu, Mangati muga ikut memukul korban dengan menggunakan balok pada bagian siku kanan korban.
Setelah itu, lanjut Erwin Syah, Ansu berteman langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban dengan menggunakan balok dan kepalan tangan yang mengenai nyaris seluruh tubuh korban sehingga korban sempat terjatuh.
Setelah terjatuh, Ansu berteman kembali melakukan pengeroyokan terhadap korban sehingga korban kembali hanya berlindung dengan menggunakan kedua tangan. Artinya, suasana menjadi tegang dan pelik.
Dalam suasana yang tidak kondusif itu, korban sempat berdiri dan berusaha melompat ke sungai yang tak jauh dari tempat kejadian. Dengan maksud, berlari untuk menyelamatkan diri.
“Setelah itu (beberapa saat kemudian) korban ditemukan oleh anggota Polsek Duapitue, lalu korban dibawa untuk diamankan di Mapolsek Duapitue. Korban kemudian melaporkan kejadian yang dialami tersebut guna pengusutan lebih lanjut, ” jelas Kapolres Sidrap. (*)
Penulis: SUN
Editor: AM
