 |
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo berikan arahan di Rakernis Korlantas Polri (Foto: Divhumas Polri).
NUANSABARU.ID, BANDUNG - Pengawalan rombongan oleh Satuan Lantas sering menyebabkan macet, bising dan mengejutkan, bahkan merepotkan pengguna jalan yang lain. Yang dikawal itu, boleh jadi pejabat penting, kendaraan pembawa alat berat yang menggunakan mobil berukuran besar alias lebar dan panjang, mengantar jenazah dan sebagainya.
Apapun itu, jalanan umum sebagai fasilitas publik yang patut menjadi attensi dari sudut pandang pemenuhan kepentingan publik yang langgeng dan tak mengganggu pihak lain secara berkebihan.
Adalah sikap bijak Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespon ekses yang terjadi dari giat pengawalan selama ini. Sikap Kapolri ini sebagai bentuk kepedulian yang patut diapreaiasi. Yang diharapkan selanjutnya, penegasan Kapolri dapat dipahami dan dilaksanakan di lapangan oleh jajarannya. (Redaksi).
Kapolri mengakui, pengawalan di jalan itu kerap dikeluhkan masyarakat sehingga viral di media sosial (medsos). Kapolri tak menguraikan seperti apa keluhan masyarakat itu. Yang pasti, ketika Kapolri membuka Rakernis Korlantas Polri di Bandung, 14 Maret 2023, lalu, masalah pengawalan dari polisi lalu lintas (polantas) menjadi salah satu attensi dalam arahannya kepada jajaran Korlantas sebagai bentuk pencerahan.
Sigit menekankan kepada seluruh jajaran Korlantas Polri terkait dengan proses pengawalan di jalanan yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat sehingga viral di media sosial (medsos).
"Terkait dengan pengawalan saya kira sudah diatur oleh peraturan Kakorlantas sehingga tentunya ini tinggal kita laksanakan namun di sisi lain terkait dengan pengawalan kegiatan masyarakat ini yang sering banyak protes, ini saya tampilkan hal-hal viral dan harus menjadi perhatian kita," ujar Sigit.
Baca juga: Baca juga:
Buka Rakernis Korlantas, Kapolri Instruksikan Siapkan Strategi Pengamanan Terbaik Mudik Lebaran
 |
Kapolri,Listyo Sigit Prabowo berinteraksi pada suasana Rakernis Korlantas Polri. (Foto: Divhumas Polri). |
Sirene Terlalu Melengking dan
Suara Bising itu Mengganggu
Sigit menjelaskan, rasa keadilan publik harus tetap diutamakan. Sebab itu, Sigit menegaskan, dalam memberikan pengawalan dijalanan harus tetap mengikuti peraturan yang berlaku apabila tidak dalam keadaan yang mendesak.
"Jadi yang begini rekan-rekan lebih selektif dan apabila tidak terlalu mendesak ikuti aturannya. Saatnya lampu merah, berhenti, lampu hijau, jalan. Jadi kita kawal untuk ketertiban rombongan bukan memberikan prioritas boleh melanggar. Kecuali pengawalan yang harus diprioritaskan seperti mobil ambulans harus segera berangkat karena keselamatan masyarakat yang ada di dalamnya," tegas Sigit.
"Di luar itu tolong kita mulai ajarkan, hal-hal yang tertib. Sehingga kemudian ini tidak menimbulkan kecemburuan, sehingga masyarakat keberatan dan protes karena hal-hal ini dirasa sangat mengganggu di masyarakat. Tolong yang seperti ini rekan-rekan lebih selektif memahami apalagi situasi macet sehingga pengguna jalan merasakan ada norma yang kita jaga," tambah Sigit.
Sigit kemudian mengingatkan soal penggunaan sirine strobo yang terkadang juga menjadi hal dikeluhkan oleh masyarakat terutama ketika arus lalu lintas sedang mengalami kepadatan.
"Penggunaan sirine strobo ini tentunya tolong kita juga melihat sensitifitas pada saat jalan sedang padat, masyarakat juga sedang padat-padatnya suara juga jadi masalah. Jadi sirine yang terlalu melengking dan model suara bising itu mengganggu," tegasnya. 0
Referens: DIVISI HUMAS POLRI
Penulis: MUH. BASIR
Editor: ABDUL.
