Tutup Porseni NU, Kapolri Gelorakan Semangat Persatuan dan Kesatuan
Warga NU telah Teruji Terdepan Jaga Ukhuwah
![]() |
NUANSABARU,ID, SOLO JATENG - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) di Solo, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu, (21/- 2023).
"Sore hari ini kita semua bisa berkumpul untuk melaksanakan kegiatan
penutupan Porseni NU Tingkat Nasional dengan tema, "Merawat Raga,
Memperkuat Bangsa untuk Peradaban Dunia", kata Listyo Sigit Prabowo
mengawali sambutannya.
Kapolri Listyio Sigit Prabowo menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh
pemenang dari kegiatan tersebut. Namun, Sigit ( sapaan singkaf Kapolri)
menekankan, yang paling terpenting dari Porseni NU tersebut adalah semangat
menjaga ukhuwah atau rasa persaudaraan sesama warga Nahdliyin dan seluruh
masyarakat.
"Yang penting adalah bukan masalah menang dan kalah. Tapi bagaimana semua
teman-teman, semua atlet yang ada datang ke sini sambil silaturahmi dengan
seluruh masyarakat. kita kemudian melaksanakan kegiatan bersama. Menang-kalah
urusan kedua. Tapi bagaimana menjaga kerukunan menjaga ukhuwah, menjaga
persatuan dan kesatuan, itu nomor satu," tutur Sigit.
Sigit menjelaskan pentingnya menggelorakan pesan untuk menjaga ukhuwah dan
persatuan serta kesatuan Indonesia. Terutama kepada seluruh kader muda NU yang
merupakan generasi penerus bangsa.
Lebih dalam, Sigit menyebut, saat ini Indonesia telah memasuki tahapan
Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024. Sebab itu, diperlukan sinergisitas
dan semangat yang sama untuk tetap menjaga serta mempertahankan nilai persatuan
dan kesatuan Indonesia.
"Dalam setiap kesempatan, selalu saya menyampaikan pesan untuk menjaga
persatuan dan kesatuan. Karena memang hal yang utama dijaga oleh kader-kader
Nahdliyin adalah yang namanya persatuan dan kesatuan, masalah menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia, maka kader NU, Nahdliyin selalu menjadi garda
terdepan untuk hal tersebut," ucap Sigit disambut gemuruh tepuk tangan
seluruh tamu undangan.
![]() |
![]() |
Sesi foto bersama Kapolri, Listyo Sigit Prabowo dengan dan warga NU usai menututup Porseni NU di Solo, Jateng (Foto-foto : Divhumas Polri)
Kader Nahdliyin ke Depan Jadi
Orang Penting
Sigit menegaskan lagi bahwa menjaga persatuan dan kesatuan NKRI merupakan tugas
pokok dari TNI-Polri. Namun, semangat itu harus bersinergi dengan seluruh
lapisan masyarakat termasuk seluruh warga Nahdliyin.
Apalagi, lanjut Sigit, seluruh warga Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia telah
teruji dalam bersinergi maupun berdiri di garis terdepan dalam menjaga
persatuan dan kesatuan NKRI dari segala bentuk ancaman maupun gangguan yang
ada.
"TNI-Polri tentunya melaksanakan hal tersebut (menjaga persatuan-kesatuan)
karena tugas pokok kita. Tetapi, Nahdliyin sudah teruji. Bahkan sebelum merdeka
pun semangat cinta tanah air, telah digelorakan dengan semangat Hubbul Wathan
Minal Iman, ini sudah jauh-jauh hari ada," tutur Sigit.
"Jadi bicara menjaga keutuhan NKRI, imbuhnyam seluruh Nahdliyin tidak diragukan
lagi. Kita harapkan ke depan terus kita jaga.
Disisi lain, Sigit juga mengingatkan kepada seluruh pemuda-pemudi NU untuk
terus meningkatkan kualitas demi menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul,
ketika Indonesia memasuki bonus demografi pada tahun 2030 - 2035.
Sigit berharap, generasi penerus NU memiliki kualitas SDM yang unggul demi
mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang. Sehingga terwujud
estafet kepemimpinan Indonesia.
"Ini menjadi harapan kita semua. Adik-adik yang ada di sini ke depan
menjadi orang penting. Apakah itu di jajaran birokrat atau tetap membesarkan
pesantren di dunia pendidikan, ataukah di tempat lain. Yang jelas kita
inginkan, kader di sini tahun itu, menjadi orang hebat," cetus Sigit
mengakhiri uraiannya. (*)
Penulis : MUH. BASIR
Editor: SUCI SRI WAHYUNI