Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Titian Sukses Prof. Dr. Drs. Slamet Riadi Cante, M. Si (2): Komitmen Pertahankan Integritas Ilimah untuk Bangsa dan Negara, Kembangkan Kajian Keilmuan Kebijakan Publik

Senin, 10 Oktober 2022 | 15:16 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-15T08:34:29Z

 

Prof. Dr. Drs. H. Andi Slamet Riadi Cante, M. Si
(Foto: Dok. NUANSABARU.ID)

NUANSABARU.ID, PALU - Masyarakat ibukota Sulawesi Tengah, Palu, banyak mengenalnya sebagai Pengamat Politik dan juga Pengamat Kebijakan Publik. 
Betapa tidak, ia sering diundang sebagai narasumber kompeten dalam dialog publik, terkait dengan konstalasi politik ataupun hal lain yang terkait dengan kebijakan publik.

Tak hanya itu, ia juga sering didaulat untuk wawancara khusus, baik di media cetak, media elektronik (RRI, TVRI dan TV Swasta), maupun di media online. Misalnya dalam proses pilkada, tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi sebagai narasumber ataukah panelis.

Termasuk sebagai penyusun materi debat kandidat, tim ahli dalam satu kebijakan yang akan diberlakukan dan peran lainnya dalam berbagai kegiatan pemerintah dan kegiatan kemasyarakatan. Sedangkan di forum-forum ilmiah, ia telah berkiprah, baik secara lokal maupun secara nasional dan internasional.

Dia, Prof. Dr. Drs. H. Andi Slamet Riadi, M. Si., pakar Kebijakan Publik Universitas Tadulako (Untad), Kota Palu, Sulawesi Tengah. Bagaimana jejak langkah dan perjalanan kariernya hingga berkiprah di Kota Palu, ibukota Provinsi Sulteng?

Rupanya, setelah selesai studinya di FISIPOL UNHAS program strata satu Jurusan Administrasi Publik tahun 1985, ia memilih untuk berkarier di Palu. Bisa dibayangkan, betapa realistis dan bersabarnya, ia rela meniti kariernya mulai dari bawah.

Pengangkatan pertamanya sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yakni sebagai staf pada Unit Kerja Biro Administrasi Akademik 1987 Untad. Dan kemudian resmi sebagai PNS, sekarang ASN (Aparat Sipil Negara) tahun 1988. Komitmennya untuk jadi dosen mulai dirintis tahun 1993 yang diawali dengan menjadi asisten ahli.

Sementara bekerja, kiatnya untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi tak terputus. Ia kembali ke UNHAS untuk menimba ilmu pada Program Pasca Sarjana. Akhirnya, program Magister (Strata 2) Bidang Administrasi Pembangunan UNHAS, selesai tahun 1997.

Tak sampai di situ saja, titian menuju puncak karier di bidangnya terus disikapi. Seterusnya, ia memilih jalur pendidikan Doktoral (Strata 3) Program Studi Administrasi Publik Pascasarjana UNM (Universitas Negeri Makassar). Hasilnya, promosinya menjadi Doktor Administrasi Publik berhasil diraih dengan predikat cum laude tahun 2012.

Bila ditelisik, kariernya sebagai staf pengajar (dosen) di Untad sesuai dengan bidangnya dapat dikatakan berjalan normal dan berjenjang. Mulai dari Asisten Ahli, kemudian jadi Lektor Madya, lalu menjadi Lektor Kepala dan akhirnya sejak 18 Agustus 2022 dikukuhkan menjadi Guru Besar.


Satu momen sebagai pengamat Politik dan Kebijakan Publik ketika dilakukan sesi wawancara dan pengambilan gambar oleh media televisi (Foto: Dok Pribadi). 

Pantang Menyerah sebelum
Mengikuti Proses


Kalau dicermati lebih dalam lagi, kredibilitasnya sebagai dosen FISIP terlihat dari kemampuannya menguasai sejumlah mata kuliah sesuai dengan disiplin ilmunya. Baik di jenjang Sarjana (S1), jenjang Magister (S2), maupun jenjang Doktoral (S3).

Jelasnya, mata kuliah yang diampuh di jenjang sarjana, yakni, Administrasi Publik, Pengantar Kebijakan Publik, Metodologi Penelitian Adminitrasi, Administrasi Pembangunan, Teori Organisasi serta Isu dan Kebijakan Desentralisasi.

Selanjutnya, di jenjang Màgister mata kuliah yang diampuh, yakni, Administrasi Publik (Public Administration Teori), Implementasi Kebijakan Publik dan Analisis Kebijakan Publik. Sedangkan di jenjang Doktoral mata kuliah yang diampuh, yakni, Reformasi Birokrasi Pemerintah dan Perkembangan Administrasi Publik di Negara Berkembang.

Keberadaan sosok Doktor Administrasi Publik ini, selain tugas utamanya sebagai dosen, baik jenjang program S 1 maupun Program Pasca Sarjana di Untad , sejumlah tugas-tugas tambahan juga telah dipercayakan kepadanya.

Diantaranya, dipercaya sebagaj Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Kerjasama Univesrsitas Tadulako dengan Universitas Hasanuddin tahun 1999-2003. Tugas itu berlanjut lantaran ditetapkan lagi menjadi Ketua Program Studi Magìster Administrasi Publik PPS Universitas Tadulako yang berdiri sendiri tahun 2003-2009.

Kewenangan yang skopnya lebih luas lagi, Slamet Riadi juga pernah ditugasi sebagai orang nomor 1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Untad. Dalam hal ini ditugasi dengan jabatan strategis sebagai Dekan FISIPOL Untad tahun 2013 hingga 2017.

Ditanya tentang pantangan dan pesan-pesannya sebagai ilmuwan, jawabannya simpel saja tapi cukup bermakna. Pantangannya, ia tak mau dan tak akan pernah menyerah sebelum mengikuti proses. "Saya pantang menyerah sebelum mengikuti proses," cetusnya.

Sedangkan pesannya, menyiratkan makna bahwa kalau ingin mencapai jenjang tinggi atau katakanlah posisi puncak harus memiliki keberanian untuk berbuat dan menghadapi segala tàntangan. Ia melontarkan ungkapan kiasan yang mudah dipahami seperti ini. "Kalau Anda ingin menggapai langit, harus berani menembus awan," pesan Profesor Slamet Riadi.

Selengkapnya, baca juga: Titian Sukses Prof. Dr. Drs. Slamet Riadai Cante, M. Si (1): Jangan pernah Menghindar dari Ketidaknyamanan, karena di Balik itu Kebahagiaan Menanti.

Nuansa kebahagiaan keluarga terpancar sesaat usai Profesor Slamet Riadi dikukuhkan jadi Guru Besar Untad Palu. Foto bareng, dari kiri: Nurul Karina Cante, SM, MM (anak  ke-2), Dra Rosmaniar Labadjo (isteri), Prof Slamet Riadi, Nurul Ummairah Tasya Cante (anak ke-3), dan Syachrinaldi Cante, SIP, MAP (anak pertama). (Foto: Dok. Keluarga). 
  
Proaktif Ikuti Kegiatan Ilmiah dan Kemasyarakatan

Dengan disiplin ilmu yang dimiliki, Slamet Riadi juga dibutuhkan memberikan kontribusi di perguruan tinggi swasta di Kota Palu. Misalnya, tugas yang diemban menjadi Pelaksana Tugas Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Panca Bhakti Kota Palu, tahun 1999-1995. Lalu ditugasi lagi menjadi Pembantu Ketua I Bidang Akademik STISIPOL Panca Bhakti Palu 2003-2006.

Selama ini, dalam menyikapi pengembangan ataupun penerapan keilmuannya, akademisi ini cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan ilmiah. Diantaranya, Pemateri Kuliah Umum pada FISIP Universitas Brawijaya Malang tahun 2014, mengikuti The International Conference on Social & Political Divelopment di Universitas Sumatera Utara Medan tahun 2016, kegiatan Benchmarking di Tohohashi University Of Tehnology di Jepang tahun 2014, dan sebagainya.

Sementara dalam bidang penelitian, misalnya Analisa Pelaksanaan Otonomi Daerah Percontohan Kabupaten  Donggala tahun 1997, Transparansi Birokrsi Pemerintah dalam pelayanan perizinan di Kota Palu tahun 2012, Implementasi Kebijakan Pedagang Kreatif Lapangan di Kota Palu tahun 2015, dan sebagainya.

Termasuk, publikasi Artikel Ilmiah pada Jurnal Nasional dan Internasional Bereputasi. Diantaranya, Implemetation Of Palu City Local Policy On Guidance and Control Of Creatif Field Traders (Sinta) tahun 2018, The Implementation Of Public Information Disclosure Policy In Sigi Regency, Central Sulawesi, Indonesia (International) tahun 2019, Covid-19 Outbreak and Response Indonesia Goverment (International), tahun 2020, dan sebagainya.

Selain itu juga aktif dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan/penghargaan. Diantaranya, Jadi narasumber pada pertemuan Kesiapan Daerah dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah di Palu, tahun 2000, sebagai Panelis pada Pemaparan Visi-Misi kandidat Walikota Palu perjide 2005-2010 di RRI, narasumber, pada Dialog tentang Pilkada sebagai ajang Pendidikan Politik di TVRI Palu tahun 2005, Panelis pada Debat Kandidat Gubernur Wakil Gubernur Provinsi Sulteng periode 2011-2016 di Metro TV, dan sederetan agenda kegiatan yang tak disebutkan semua.

Di tanya tentang obsesinya ke depan sebagai seorang
Ilmuwan, ia menjawab praktis. "Insya Allah akan berkomitmen untuk mempertahankan integritas ilmiah demi kemajuan bangsa dan negara. Selanjutnya, sesuai bidang saya, akan terus berupaya mengembangkan kajian keilmuan yang terkait dengan kebijakan publik (public policy), " tuturnya. Amazing!

Yang pasti, berkat peran dan keahliannya, eksistensinya di kota ini kini menjadi salah satu tokoh sentral dan warga kehormatan di Kota Palu khususnya, dan Provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya.

Nah, siapa di balik sukses sosok Profesor Slamet Riadi? Ikuti uraian profilenya dalam seri 3 berikutnya. (bersambung).

Penulis: MUSAFIR 

Editor: ABDUL



































     































































Hukum

×
Berita Terbaru Update