Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Makna di Balik Tradisi Lembaga SPN Polda Sulsel. Diwarnai Cukur Rambut dan Siraman Air Kembang

Minggu, 26 Juni 2022 | 20:59 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-28T15:12:02Z


Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Nana Sudjana melakukan pengguntingan rambut ke perwakilan siswa Bintara (Foto: Humas Polda Sulsel)

NUANSABARU.ID, Makassar - Upacara Pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang II tahun 2022 telah selesai. Upacara tersebut berlangsung di lapangan upacara SPN Batua Polda Sulsel, Senin, 25 Juli 2022. Dengan Inspektur upacara (Irup), Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs. Nana Sudjana, AS, M.M.


Usai upacara sebagai acara pokok, sudah menjadi kebiasaan dilaksanakan acara tradisi lembaga pendidikan. Apa saja makna yang terkandung dari tradisi tersebut? Kita ikuti sistematika kegiatannya.

Acara diawali dengan laporan komandan tradisi kepada Kapolda Sulsel selaku Irup. Setelah itu, komandan tradisi memberikan aba-aba sehingga perwakilan pengasuh dan siswa berlari maju ke depan.

Selanjutnya, pembacaan makna tradisi lembaga pendidikan. Uraiannya, pembinaan tradisi lembaga pendidikan bertujuan untuk menanamkan suatu tradisi lembaga pendidikan yang mengandung makna sebagai berikut:

Agar setiap orang yang memasuki lembaga pendidikan benar-benar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang optimal. Baik dalam segi mental, akademik dan psikis maupun aplikasinya dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan peranan Polri.

Usai pembacaan makna tradisi, menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Lantunan lagu tersebut dimaknai sebagai pernyataan sikap seluruh siswa untuk mengikuti pendidikan dan berjanji akan taat dan setia kepada negara, bangsa dan masyarakat. Pada momen itu juga siswa memohon kepada seluruh hadirin untuk diterima menjadi keluarga besar Lembaga Pendidikan SPN Polda Sulsel.

Komandan tradisi kemudian memberikan aba-aba agar sikap berlutut dan buka tutup kepala. Selanjutnya dimohonkan kesediaan Kapolda Sulsel didampingi Waka SPN Polda Sulsel dan Ka SPN Polda Sulbar, untuk melakukan tradisi ini.

Selain itu, juga dimohon kesedian Ketua Bhayangkari Daerah Polda Sulsel didampingi Ketua Bhayangkari SPN Polda Sulsel. Petinggi Polda dan ibu Bhayangkari dimohon berkenan untuk menggunting rambut dan menyiramkan air kembang kepada perwakilan siswa bintara.

  • Suasana barisan peserta Upacara Pembukaan Pembentukan Bintara Polri Gel. II 2022 SPN Polda Sulsel (Foto: ABDUL/NB)

Air sebagai Pembersih dan Pembawa Kesejukan

Pengguntingan rambut secara simbolis mengandung makna bahwa pernyataan dan permohonan siswa telah diterima. Dan seluruh siswa akan senantiasa mengikuti pendidikan, mentaati dan mematuhi segala ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku di SPN Polda Sulsel.

Makna filosopis yang - kalau boleh dikatakan begitu - 4 (empat) orang perwakilan siswa yang dicukur atau digunting rambutnya bermakna, catur prasetya yang merupakan pedoman kerja bagi anggota Polri.

Sedangkan 5 (lima) orang perwakilan pengasuh di belakang siswa mengandung makna Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia yang juga merupakan sumber pancaran hidup Bhayangkara Polri.

Seterusnya, 3 (tiga) ana' dara atau gadis dalam busana adat - yang masing-masing membawa baki berisi gunting, kelapa dan gayung - mengandung makna Tri Brata sebagai pedoman hidup anggota Polri dalam kedinasan, maupun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Terakhir, guci atau kendi berisi air kembang dan penyiraman air kembang mengandung makna, semoga pernyataan dan permohonan siswa mendapat rahmat dan anugerah Tuhan YME, karena air merupakan kebutuhan dasar umat manusia. Selain itu, air juga dimaknai dspat membawa kesejukan bagi seluruh siswa sehingga sukses dalam mengikuti pendidikan, dalam pelaksanaan tugas-tugas setelah tamat pendidikan.

Penyiraman air juga dimaknai sebagaIi alat untuk membersihkan dan melebur semua perbuatan para siswa yang menyimpang sebelum mengikuti pendidikan dan siap taat menyesuaikan diri terhadap morma-norma dan kaidah-kaidah yang berlaku di lingkungan lembaga pendidikan dan sebagai Bhayangkara Polri pada umumnya.

Sebelumnya, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana dalam sambutannya usai membuka Pendidikan Pembentukan Bintara Polri menyampaikan para siswa bahwa keberhasilan yang telah saudara raih merupakan berkah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, serta hasil dari perjuangan panjang dan buah dari ketekunan, keuletan dan kesungguhan saudara. Yang juga tentunya tidak ,epas dati dukungan orangtua dan keluarga.

Kapolda menekankan perlunya persiapan fisik dan mental serta menghidari pelanggaran. "Persiapan fisik dan mental selama mengikuti pendidikan, hindari pelanggaran sekecil apapun dan patuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga, sehingga saudara dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik dan lancar," pesan Kapolda Sulsel. (ABDUL/NB).





7



Hukum

×
Berita Terbaru Update